Loading...
INDONESIA
Penulis: Endang Saputra 19:21 WIB | Rabu, 15 Februari 2017

Pernyataan Antasari Merugikan AHY ‎

Calon Gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono (kiri) bersama istri, Annisa Pohan (kanan) menunjukkan surat suara saat mengikuti proses pencoblosan Pilkada DKI Jakarta di TPS 6, Rawa Barat, Jakarta, Rabu (15/2). (Foto: Antara)
‎JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pernyataan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar yang mengaku dikriminalisasi oleh rezim Pemerintah Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membuat efek negatif elektroral calon gubernur nomor urut satu Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.
 
"Efek penyataan Antasari di hari tenang yang menuduh SBY sebagai inisator kriminalisasi dirinya dan diberitakan secara luas H-1 pencoblosan, walaupun SBY sudah membantah namun elektroralnya tatap buruk bagi Agus," kata peneliti LSI Ade Mulyana di Kantor LSI Jakarta Timur, hari Rabu (15/2).
 
Ditambah lagi kata Ade, ekspose berita soal Antasari yang menyatakan SBY inisator kriminalisasi telah menjadi berita besar juga juga menurunkan tingkat elektoral Agus-Sylvi.
 
"Itu isu berbau sensasional dan heboh, berita digulirkan secara masif sehari sebelum pencoblosan," kata dia.
 
Berdasarkan data LSI, SBY versus Antasari ternyata berimbas ke Agus, suara Agus beralih lebih banyak ke Anies-Sandi dan ke Ahok.
 
Kemudian, kata Ade adalah masalah golput yang turun menjadi sekitar 22 persen. Angka golput ini lebih rendah dibandingkan Pilkada DKI sebelumnya yang umumnya di atas 30 persen.
 
"Memang lebih merugikan dukungan ke Agus," kata Ade.
 
 

BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home