Loading...
INSPIRASI
Penulis: Yoel M Indrasmoro 04:40 WIB | Sabtu, 15 September 2018

Persekutuan dengan Allah

Ketika hubungan antarmanusia berlangsung baik, Allah dimuliakan!
Menyesuaikan Kehendak (foto: istimewa)

SATUHARAPAN.COM – Apa yang bisa kita pelajari dari teguran Yesus kepada murid-Nya ini? ”Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia” (Mrk. 8:33).

Jelaslah, Yesus mengingatkan kepada para murid-Nya betapa pentingnya pikiran Allah. Betapa pentingnya juga memikirkan apa yang dipikirkan Allah. Mengapa? Karena manusia adalah ciptaan Allah. Dan sebagai ciptaan Allah, manusia dipanggil untuk memikirkan apa yang dipikirkan Allah.

Itulah sebabnya, Yesus memuji Petrus, ketika sebagai wakil dari para murid berkata, ”Engkau adalah Mesias!” (Mrk. 8:29). Pengakuan itu sungguh berbeda dengan pemahaman orang banyak perihal Yesus. Jika orang banyak itu mengaitkan sosok Guru dari Nazaret itu dengan para nabi, para murid, sekali lagi diwakili Petrus, menyatakan dengan tegas bahwa Yesus adalah Mesias.

Namun, kedekatan tak otomatis membuat para murid memahami Sang Guru sepenuhnya. Pemahaman mereka mengenai kemesiasan Yesus ternyata tak sama dengan pemahaman Sang Guru. Ketika Petrus terus berpegang pada pandangannya sendiri tentang kemesiasan-Nya, Yesus menghardik Petrus. Petrus ingin agar Yesus menyesuaikan diri dengan gambaran yang ada dalam pikirannya mengenai Mesias. Tetapi, Yesus mengingatkan bahwa manusialah yang seharusnya menyesuaikan diri dengan keinginan Allah, dan bukan sebaliknya.

Dan semua itu bertujuan agar manusia terus nyambung dengan Allah. Sama halnya dengan saat kita mendengarkan siaran radio, kita hanya mungkin mendengarkan siaran dengan baik, jika kita mau menyesuaikan gelombang radio kita dengan gelombang stasiun radio yang kita ingini. Kalau nggak, ya kresek-kresek.

Tak heran, jika Yakobus berkata: ”Adakah pohon ara dapat menghasilkan buah zaitun dan adakah pokok anggur dapat menghasilkan buah ara? Demikian juga mata air asin tidak dapat mengeluarkan air tawar” (Yak. 3:12)

Persekutuan dengan Allah menjadi hal yang mutlak penting! Persekutuan dengan Allah akan membuat kita cenderung mendengarkan suara Allah. Persekutuan dengan Allah akan membuat kita semakin mengerti kehendak Allah. Yang akhirnya membuat kita makin paham mana yang sesuai dengan pikiran Allah.

Hanya dengan itu hubungan antarmanusia dapat berlangsung dengan baik. Dan ketika hubungan antarmanusia berlangsung baik, Allah dimuliakan!

Editor : Yoel M Indrasmoro


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home