Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 16:36 WIB | Kamis, 16 Januari 2020

Pertempuran di Idlib, Suriah, 39 Tewas

Seorang melintas di antara puing-puing akibat pertempuran di Idlib, Suriah. (Foto: dari AFP)

DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Pertempuran sengit terjadi antara pasukan pro-pemerintah Suriah dan pemberontak yang dipimpin oleh gerilyawan di provinsi Idlib, Suriah menewaskan sedikitnya 39 pejuang dalam semalam, kata seorang pengamat perang mengatakan, hari Kamis (16/1).

Pertempuran yang melibatkan serangan udara, penembakan dan pertempuran darat itu menggalkan gencatan senjata yang diumumkan oleh Rusia pada hari Minggu (12/1) di Idlib, benteng terakhir bagi oposisi utama di negara itu.

Pemerintah Suriah dan pasukan sekutu mengambil dua desa untuk menuju kota kunci Maaret al-Numan, kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.

Menurut pemantau perang yang berbasis di Inggris itu, pertempuran meletus hari Rabu (15/1) malam di daerah selatan Maaret al-Numan, target utama serangan militer terbaru pemerintah Suriah.

Sedikitnya 22 pejuang anti-pemerintah terbunuh, kebanyakan dari mereka adalah anggota Hayat Tahrir al-Sham, sebuah kelompok yang anggotanya adalah pejuang dari bekas afiliasi Al-Qaeda di Suriah.

Tujuh belas pasukan pemerintah dan milisi sekutu juga tewas dalam pertempuran itu, kata Rami Abdel Rahman, kepala Observatorium itu.

Dia menambahkan bahwa pasukan pemerintah sekarang hanya tujuh kilometer (kurang dari lima mil) dari Maaret al-Numan, sebuah kota yang merupakan salah satu benteng pemberontakan terhadap pemerintahan Presiden Suriah, Bashar al-Assad.

Hampir sembilan tahun dalam konflik, protes terhadap pemerintah masih terjadi di beberapa kota provinsi di Suriah.

Di kota Idlib sendiri, 18 warga sipil tewas dalam serangan udara pada hari Rabu (15/1) yang meruntuhkan kesepakatan gencatan senjata yang ditengahi oleh Moskow dan Turki yang mendukung pihak oposisi.

Pertempuran itu telah mendorong ratusan ribu warga sipil untuk meninggalkan rumah mereka dalam beberapa pekan terakhir, membuat mereka mengalami musim dingin yang berat.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home