Loading...
EKONOMI
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 18:17 WIB | Selasa, 04 Agustus 2015

Pertumbuhan Manufaktur Triwulan Kedua 2015 Meningkat

Kepala BPS Suryamin sedang menanggapi pertanyaan dari awak media usai menggelar konferensi pers di Kantor BPS Jalan Dr. Sutomo Jakarta Pusat, Senin (3/8). (Foto: Diah A.R)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang pada triwulan kedua tahun 2015 year-on-year (yoy) mengalami kenaikan sebesar 5,44 persen terhadap triwulan kedua tahun 2014.

“Kalau kita rinci ada beberapa sub sektor yang menyumbang kenaikan industri manufaktur besar dan sedang yaitu barang logam, bukan mesin dan peralatannya naik sebesar 16,43 persen year-on-year,” kata Kepala BPS Suryamin di Kantor BPS Jalan Dr. Sutomo Jakarta Pusat, Senin (3/8).

Kemudian farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional naik 13,13 persen, jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan naik 9,43 persen, makanan naik 8,70 persen, peralatan listrik naik 7,59 persen dan komputer, barang elektronik dan optik naik 0,97 persen.

Namun, ada pula industri manufaktur yang mengalami penurunan produksi pada triwulan kedua tahun 2015 terhadap triwulan kedua tahun 2014. Di antaranya adalah pakaian jadi turun 12,77 persen, alat angkutan lainnya turun 6,52 persen, kertas dan barang dari kertas turun 5,63 persen dan tekstil turun 1,98 persen.

Suryamin juga mengatakan pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan kedua tahun 2015 quarter-to-quarter mengalami kenaikan sebesar 2,34 persen terhadap triwulan pertama tahun 2015 (q-to-q), triwulan pertama tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 0,70 persen terhadap triwulan keempat tahun 2014.

Jenis-jenis manufaktur yang mengalami kenaikan pada triwulan kedua tahun 2015 terhadap triwulan pertama tahun 2015 adalah industri makanan naik 9,84 persen, karet, barang dari karet dan plastik naik 8,61 persen, mesin dan perlengkapannya naik 8,60 persen dan furnitur naik sebesar 6,58 persen.

Kemudian jenis-jenis industri manufaktur yang mengalami penurunan pada triwulan kedua tahun 2015 terhadap triwulan pertama tahun 2015 adalah industri pakaian jadi turun 5,62 persen, bahan kimia dan barang dari bahan kimia turun 4,28 persen, alat angkutan lainnya turun 3,04 persen, kendaraan bermotor, trailer dan semi trailer turun 0,45 persen, jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan turun 0,04 persen.

Dalam tingkat provinsi, Suryamin mengungkapkan bahwa pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan kedua 2015 (yoy) mengalami kenaikan lebih dari 9 persen jika dibandingkan dengan triwulan kedua tahun 2014.

Kenaikan terbesar terjadi di Provinsi Maluku sebesar 29,41 persen, Aceh naik 14,98 persen, Sumatera Selatan naik 13,73 persen, Maluku naik 10,95 persen, Nusa Tenggara Timur naik 10,72 persen, DKI Jakarta naik 10,29 persen dan Sulawesi Tenggara naik sebesar 10,09 persen.

Sedangkan provinsi-provinsi yang mengalami penurunan produksi pada triwulan kedua tahun 2015 terhadap triwulan pertama tahun 2015 adalah provinsi Sumatera Barat yang turun 6,06 persen, Sulawesi Barat turun 1,20 persen dan Kepulauan Bangka Belitung turun 0,45 persen.

Kemudian, BPS juga mencatat bahwa Maluku Utara mengalami kenaikan produksi industri manufaktur besar dan sedang dalam triwulan kedua 2015 secara q-to-q sebesar 12,02 persen. Disusul oleh Kepulauan Riau yang mengalami kenaikan 11, 42 persen, Riau naik 11,12 persen dan Sumatera Utara naik 10,69 persen.

Sedangkan, Sulawesi Selatan, Gorontalo dan Maluku mengalami penurunan produksi pada triwulan kedua tahun 2015 masing-masing sebesar 0,84 persen, 0,80 persen dan 0,59 persen.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home