Loading...
DUNIA
Penulis: Reporter Satuharapan 11:20 WIB | Rabu, 21 Juni 2017

Pertunangan Putri Mako akan Diumumkan Bulan Juli

Putri Jepang Mako (kanan) dan Menteri Luar Negeri Salvador Hugo Martinez melambaikan tangan dalam upacara penyambutan di kediaman presiden di San Salvador pada 3 Desember 2015. Putri Mako tengah dalam kunjungan tiga hari ke El Salvador dan bertolak ke Honduras. (Foto: Dok satuharapan.com/AFP PHOTO/Marvin Recinos)

TOKYO, SATUHARAPAN.COM – Badan Urusan Rumah Tangga Kekaisaran Jepang berencana mengumumkan pertunangan Putri Mako dari keluarga Kekaisaran Jepang, dengan Kei Komuro, pada tanggal 8 Juli.

Putri Mako, 25 tahun, adalah putri Pangeran Akishino, putra kedua Kaisar Akihito. Dilahirkan sebagai putri sulung, Putri Mako memiliki adik perempuan, Putri Kako, dan adik laki-laki, Pangeran Hisahito.

Kepala Badan Rumah Tangga Shinichiro Yamamoto, seperti diberitakan kantor berita NHK, akan mengadakan konferensi pers untuk mengumumkan hal tersebut. Pada hari yang sama, Putri Mako dan Komuro juga akan menggelar konferensi pers yang berbeda mengenai pertunangan mereka.

Para pejabat mengatakan Putri Mako telah berkonsultasi dengan Komuro mengenai kapan pengumuman dikeluarkan setelah kunjungan ke Buthan pada 8 Juni. Mereka mengatakan tanggal tersebut diputuskan dengan mempertimbangkan jadwal bisnis Komuro.

Badan Urusan Rumah Tangga Kekaisaran awalnya berencana mengumumkan pertunangan tersebut pada musim gugur atau setelah itu. Tetapi pengumuman dikeluarkan beberapa bulan lebih awal menyusul laporan media mengenai pertunangan Putri Mako dan Komuro.

Putri Mako memiliki gelar master dalam bidang ilmu permuseuman di Inggris yang ia raih pada Januari 2016. Dan dengan bekal gelar itu pada tahun yang sama ia menjadi peneliti proyek museum Universitas Tokyo.Wikipedia juga menyebutkan ia sebelumnya belajar sejarah seni di University of Edinburgh.

Pada 2011, Putri Mako memulai kewajibannya menghadiri acara-acara resmi kekaisaran. Ia tercatat pernah bekerja sebagai sukarelawan di daerah yang terkena dampak gempa dan tsunami Tōhoku 2011 tanpa mengungkapkan identitasnya.

Mengikuti jejak sang ibu, Kiko, atau Putri Akishino, ia mempunyai kepedulian pada komunitas tunarungu dan tertarik belajar berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat Jepang.

Rencana pernikahan diumumkan pada bulan Mei lalu. Kei Komuro berasal dari rakyat jelata, dan sebagai akibat dari pernikahannya nanti, Putri Mako akan menyerahkan gelar kebangsawanannya dan meninggalkan Keluarga Kekaisaran Jepang, sebagaimana dipersyaratkan undang-undang.

Putri Mako mengikuti jejak bibinya, Sayako atau Putri Nori, adik ayahnya, yang menikah dengan Yoshiki Kuroda pada tahun 2005. Putri Mako akan menjadi anggota keluarga kedelapan dari keluarga Kesaisaran Jepang yang dinikahi rakyat jelata. Namanya akan berubah dari Yang Mulia Putri Mako dari Akishino menjadi Nyonya Mako Komuro.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home