Loading...
EKONOMI
Penulis: Sabar Subekti 09:11 WIB | Rabu, 22 Juli 2020

Perusahaan Penerbangan Usulkan Program Bersama AS dan Eropa untuk Pengujian COVID 19 bagi Penumpang

Penumpang di pelayanan check-in di United Airlines Premier Access di Bandara Internasional O'Hare di Chicago, Illinois, April lalu. (Foto: dok. AFP)

SATUHARAPAN.COM-Sebagian besar perusahaan maskapai penerbangan utama di Amerika Serikat dan Uni Eropa meminta agar UE dan Gedung Putih untuk mempertimbangkan program bersama AS-UE untuk menguji penumpang dengan tes COVID-19 sebagai cara untuk memungkinkan orang untuk melakukan perjalanan antara Amerika Serikat dan Eropa.

Dalam sepucuk surat kepada Wakil Presiden AS, Mike Pence, dan Ylva Johansson, Komisaris Eropa untuk Urusan Dalam Negeri, kepala eksekutif American Airlines, United Airlines, Lufthansa dan International Airlines Group meminta "pemulihan perjalanan udara yang aman dan cepat antara Amerika Serikat dan Uni Eropa."

Hampir semua orang Eropa saat ini dilarang bepergian ke Amerika Serikat dan pembatasan serupa diberlakukan bagi orang Amerika yang ingin melakukan perjalanan ke sebagian besar UE karena pandemi virus corona.

“Kami menyadari bahwa pengujian menghadirkan sejumlah tantangan, namun kami percaya bahwa program uji coba untuk pasar trans Atlantik dapat menjadi peluang yang sangat baik bagi pemerintah dan industri untuk bekerja sama dan menemukan cara untuk mengatasi hambatan dan mengeksplorasi semua solusi untuk melindungi kesehatan, membangun kepercayaan diri, dan mengembalikan perjalanan penumpang antara AS dan Eropa dengan aman,” tulis maskapai tersebut dalam surat itu.

Juru bicara Lufthansa, Andreas Bartels, mengatakan maskapai itu "ingin mengangkat topik ini karena kami pikir ada kemungkinan untuk menguji orang-orang di bandara, seperti yang telah kami tunjukkan di Frankfurt."

Pejabat AS dan UE pada bulan Juni membahas gagasan pengujian sebagai cara untuk memungkinkan orang Amerika melakukan perjalanan ke UE tetapi tidak mencapai kesepakatan.

Pada bulan Juni, Uni Eropa mengecualikan Amerika Serikat dari "daftar aman" awal negara-negara di mana blok itu akan memungkinkan perjalanan yang tidak penting.

Pekan lalu Departemen Luar Negeri AS mengatakan mahasiswa asing yang datang dari Eropa dibebaskan dari larangan bepergian yang diadopsi pada bulan Maret. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home