Loading...
RELIGI
Penulis: Bayu Probo 07:57 WIB | Rabu, 07 Oktober 2015

Pesparawi XI, Presiden Jokowi: Hidup Kita Harus Berbuah

Presiden Jokowi menghadiri dan membuka Pesta Paduan Suara Gerejawi XI di Ambon, Selasa (6/10). (Foto: Setkab)

AMBON, SATUHARAPAN.COM – Presiden Joko Widodo menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk hidup berbuah.

Seruan ini disampaikan laki-laki yang akrab disapa Jokowi ini saat menghadiri pembukaan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Nasional Ke-11, di Ambon, Maluku, Selasa (6/10) malam.

Jokowi menegaskan bahwa penyelenggaraan Pesparawi ke-11 di Ambon itu, bukan semata-mata pesta paduan suara rohani melainkan menjadi momentum untuk menegaskan kembali seruan bersama kepada seluruh anak bangsa, bahwa dalam hidup berbangsa dan bernegara, hidup kita harus berbuah.

“Hidup kita harus seperti pohon yang menghasilkan buah yang berbiji. Buah tersebut adalah komitmen dan kesadaran religius kita untuk selalu ingat jati diri kita sebagai bangsa yang Bhinneka Tunggal Ika,” kata Presiden Jokowi.

Dengan kesadaran itu, Presiden Jokowi meyakini, kita akan selalu ingat bahwa kita adalah bersaudara, bahwa kita lahir dari rahim ibu pertiwi Indonesia, dan harus berguna bagi sesama warga bangsa dan umat manusia di muka bumi.

Oleh sebab itu, Presiden Jokowi mengaku sangat gembira ketika mendengar bahwa banyak peserta Pesparawi tinggal di rumah-rumah penduduk yang berbeda agama.”Itulah contoh langsung, contoh hidup dari tema Pesparawi ke-11 kali ini, yaitu ‘Sungguh Alangkah Baik dan Indahnya Hidup dalam Persaudaraan yang Rukun’,” tutur Presiden Jokowi.

Bersatu

Presiden Jokowi menegaskan, bahwa keragaman kita sebagai bangsa, baik keragaman suku, keragaman agama, maupun keragaman budaya, melekat nilai-nilai untuk saling menghargai dan menghormati. “Dalam keragaman itu ada kesatuan, dalam keragaman itu melekat nilai-nilai persaudaraan. Itulah makna dari Bhinneka Tunggal Ika,” ujarnya.

Presiden menggambarkan hidup ber-Bhinneka Tunggal Ika, sama halnya dengan paduan suara, ada yang bass, ada yang tenor, ada yang sopran, ada yang alto. Walaupun berbeda-beda, lanjut Presiden, tapi ketika semuanya menyanyi lagu yang sama, hasilnya adalah harmoni.

“Keindahan bukan karena menyanyikan dengan nada yang sama tapi keindahan justru tercipta dari keragaman dalam harmoni. Ketika keragaman menjadi harmoni dan kesatuan, hasilnya adalah kekuatan yang tanpa batas,” tutur Presiden Jokowi.

Oleh sebab itu, Presiden meyakini, apabila kita bersatu, segala persoalan kebangsaan yang sedang dan akan kita hadapi seperti perlambatan ekonomi global yang terjadi sekarang ini, pasti optimis dapat kita atasi.

“Kita harus optimis menghadapi masa depan. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar. Ibarat kapal besar, Indonesia harus mengarungi samudra, melewati ombak, melewati badai. Tapi karena semua bersatu, bergerak bersama maka semua rintangan itu akan bisa dilalui, dan akhirnya kita akan bisa mencapai tujuan yang kita inginkan bersama,” papar Presiden Jokowi.

Pesparawi ke-11 di Ambon itu diikuti oleh sekitar 7.000 orang dan datang dari 34 provinsi. Presiden berharap, pemerintah dan masyarakat Kota Ambon dapat menjadi tuan rumah yang baik.

“Tunjukkan bahwa Ambon adalah paduan suara yang hidup dalam harmoni. Tunjukkan bahwa di Ambon, Bhinneka Tunggal Ika adalah napas hidup bersama,” kata Presiden Jokowi.

Dimeriahkan Penyanyi Tenor Italia

Penyanyi tenor dunia asal Italia Fabio Andreotti tampil istimewa dan memukau pada pembukaan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Nasional XI di Ambon, Selasa malam.

Andreotti yang saat ini merupakan penyanyi tenor pertama di dunia setelah penyanyi Luciano Pavarotti yang juga berkebangsaan Italy wafat, tampil menggunakan jas hitam untuk menghibur 8.000 peserta Pesparawi dari 34 provinsi yang memadati stadion Mandala Remaja Karang Panjang Ambon.

Penyanyi klasik dunia tersebut tampil prima berduet dengan penyanyi Ambon Margie Sipahelut menyanyikan lagu The Prayer yang populer setelah dinyanyikan penyanyi dunia Celine Dion dan Andrea Bocelli serta Josh Groban.

Diiringi kemerduan suara suling bambu yang ditiup 100 peniup yang tergabung dalam Moluccas Bamboowind Orchestra (MBO) pimpinan Rentje Alfons dan dipadu tabuhan tifa dan musik Islami hadrat, keduanya tampil prima dengan vokalitas yang dominan.

Penampilan duet Fabio Andreotti dan Margie Sipahelut didukung 250 orang penyanyi massal, yang merupakan gabungan kantoria dari berbagai gereja di Ambon sebagai backing vokal.

Penampilan duet Fabio Andreotti dan Margie Sipahelut pada ibadah akbar Pesparawi jelang acara kenegaraan yang akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo tersebut, disambut tepuk tangan meriah ribuan peserta Pesparawi maupun masyarakat Ambon yang memenuhi stadion terbesar di ibu kota provinsi Maluku tersebut.

Selain itu, penampilan Fabio Andreotti dan Margie Sipahelut menyanyikan The Prayer yang diciptakan komponis dunia David Foster dan dirilis ulang tahun 1999 tersebut, juga diiringi tarian 100-an penari yang merupakan gabungan dari sejumlah sanggar seni di Kota Ambon.

Kedatangan Fabio Andreotti atas undangan Pemerintah Provinsi Maluku tersebut dimaksudkan untuk mengembalikan penyelenggaraan Pesparawi lewat klasik sistem (Sistem bernyanyi dengan pendekatan teknik klasik), di samping sebagai wadah pembelajaran kepada para penyanyi klasik di Indonesia.

Fabio Andreotti juga akan tampil di hadapan Presiden Joko Widodo dengan mempersembahkan lagunya sendiri Because We Believe. (setkab/Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home