Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Sabar Subekti 16:19 WIB | Jumat, 15 Mei 2020

Pesumo Jepang Berusia 28 Tahun Meninggal Akibat COVID-19

Pesomo pertama yang menjadi korban virus corona baru.
Shobushi. (Foto: dok. Kyodo)

TOKYO, SATUHARAPAN.COM-Seorang pesumo, gulat tradisional Jepang, berusia 28 tahun meninggal pada hari Rabu (13/5) karena penyakit akibat virus corona.

Asosiasi Sumo Jepang mengkonfirmasi kematiannya dan mengidentifikasi pegulat tersebut sebagai Shobushi, yang nama aslinya adalah Kiyotaka Suetake. Asosiasi mengatakan dia meninggal karena kegagalan pada beberapa organ.

Dia dilaporkan menjadi pegulat sumo pertama yang meninggal karena virus COVID-19, dan di antara yang termuda yang meninggal di Jepang.

Asosiasi sumo mengatakan pegulat itu mengalami demam pada 4 April, tetapi tidak bisa mendapatkan tes atau menemukan rumah sakit sampai gejalanya memburuk, dan ia diterima empat hari kemudian. Dia dipindahkan ke unit perawatan intensif pada 19 April.

Menurut laporan kantor berita Jepang, Kyodo, Shobushi, yang menderita diabetes, mencatat demam sekitar 38 C pada 4 April. Pelatihnya di pusat latihan Takadagawa dan yang lainnya menghubungi rumah sakit dan pusat kesehatan setempat tetapi tidak dapat menemukan fasilitas yang dapat digunakan oleh pegulat.

Dia sempat mengalami batuk darah, dan akhirnya dirawat di rumah sakit universitas pada 8 April dan dipindahkan ke fasilitas lain pada hari berikutnya.

Shobushi berasal dari Prefektur Yamanashi dan memulai debut profesionalnya pada tahun 2007 dari pusat pelatihan Takadagawa dan mencapai peringkat ke-11 di divisi sandanme.

Pelatihnya di Takadagawa dan rekan latihnya, Hakuyozan, juga dites positif terkena virus corona tetapi keduanya telah dikeluarkan dari rumah sakit.

Menanggapi wabah virus corona, Turnamen Grand Sumo Musim Semi di Edion Arena Osaka pada bulan Maret menjadi yang pertama dalam sejarah yang diselenggarakan tanpa penonton.

Turnamen Grand Sumo Musim Panas yang dijadwalkan berlangsung dari 24 Mei hingga 7 Juni di Ryogoku Kokugikan, Tokyo, dibatalkan awal bulan ini karena kekhawatiran penyebaran virus lebih lanjut.

Sebuah acara besar di musim panas ini masih dijadwalkan untuk terus maju dan akan diselenggarakan tanpa penonton.

Jepang telah mencatat hampir 16.000 kasus terinfeksi COVID-19 yang dikonfirmasi dan 657 pasien meninggal, menurut penghitungan oleh Universitas Johns Hopkins.(Kyodo/AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home