Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 14:05 WIB | Sabtu, 16 September 2017

Petani Australia Selatan Ubah Sayuran Buruk Jadi Bentuk Bubuk

Joy White dibesarkan di kawasan Mannum, Australia Barat, di mana sayuran segar banyak dibudidayakan. (Foto: australiaplus.com/ABC Rural/Tom Nancarrow)

AUSTRALIA, SATUHARAPAN.COM – Dalam Bahasa Inggris, ada ungkapan kuno, sampah bekas orang, bisa menjadi harta bagi orang lainnya.

Ungkapan ini sepertinya tepat untuk menjelaskan seorang produsen produk segar asal Australia Selatan, Joy White.

Joy bereksperimen dengan memanfaatkan sayuran dan buah-buahan yang terlihat 'jelek' serta tidak diinginkan orang, kemudian diubahnya menjadi bubuk makanan.

Joy yang tinggal di Australia Selatan, mengeringkan berbagai produk sayuran dan buah-buahan selama berjam-jam, sebelum membuatnya jadi bubuk, mengepak hasil akhirnya, dan menjualnya secara online dan di pasaran.

Dari acar, peach, raspberry, bahkan kubis jenis brussel sprouts. Permintaan untuk bubuk dari sayur-sayuran dan buah-buahan ini terus meningkat, untuk diolesi pada daging sebelum dibakar, atau mengganti minuman smoothie, dan hidangan pencuci mulut.

"Ada banyak hal yang bisa Anda lakukan dengan bubuk dari sayuran dan buah-buahan," kata Joy, yang dilansir situs australiaplus.com.

"Anda masukkan buah ke dalam krim terbuat dari mentega, dan karena licin, jadi tidak bisa diam."

"Anda memasukkan buah bubuk ke dalam lapisan krim dari mentega ... tak akan ada kelembaban, sehingga masih terlihat indah, keluar warnanya, bisa dirasakan, dan mendapat semua kandungan nutrisinya."

Memanfaatkan Makanan 'jelek'

Joy gemar bereksperimen dengan produk yang ia anggap terlihat jelek, produk yang ada 'tandanya' atau rusak dan dianggap di bawah standar pasar, biasanya dibuang, dianggap sebagai sampah.

Ia mengatakan hanya karena produk mungkin tidak terlihat terlalu menarik, tapi tidak perlu dibuang.

"Saat kita mengeringkan makanan, dan membuatnya menjadi bubuk, terasa luar biasa, karena orang tidak menginginkannya, dan saya bisa mengubahnya menjadi sesuatu," kata Joy.

"Kentang yang jadi sampah ... saya bisa mengubahnya menjadi tepung kentang, juga dikenal sebagai mashed potato instan."

Sementara rasa dan aroma tetap kuat setelah dikeringkan, pertanyaannya apakan masih ada manfaatnya bagi kesehatan?

Joy mengatakan, ia percaya bubuk dan produk yang dikeringkan tetap mempertahankan sebagian besar nilai nutrisinya.

"Saya pikir ada sejumlah kecil vitamin yang hilang dalam proses pengeringan, tapi mineral terkandung yang membuat sejumlah nutrisi hilang," katanya.

"Saya ilmuwan yang 'gila', tapi bukan seorang ilmuwan."

Kota Tanpa Makanan Segar

Joy mengaitkan sebagian pencapaiannya tidak lepas karena ia dibesarkan di kota Karratha, Australia Barat, di mana ia mengatakan produk-produk segar adalah sebuah kemewahan.

"Jika ada yang tahu tentang Australia Barat di daerah barat laut, semua buah, sayuran, daging, dibekukan," katanya.

"Jadi kami pindah ke Port Augusta (di Australia Selatan), dan mengatakan 'Ya Tuhan, semua makanan segar ini ... saya tidak percaya!'"

"Saya sudah memiliki alat pengering sendiri, dan bertanya-tanya pada diri sendiri apakah saya bisa mengeringkan jeruk, dan apa yang bisa dibuat?"

Saat masih sering bereksperimen dengan hampir semua buah atau sayuran, ada beberapa produk segar yang agak sulit dikeringkan dan masih harus dicari caranya.

"Saya belum bisa membuat bubuk ceri tanpa menggunakan filler, dan bubuk plum. Masih ada sejumlah tantangan," katanya.

 

 

 

Editor : Melki Pangaribuan


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home