Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 09:34 WIB | Kamis, 23 Januari 2020

PM Baru: Lebanon Menghadapi Bencana

Pemerintah baru Lebanon di bawah pimpinan perdana menteri Hassan Diab dalam pertemuan pertama mereka hari Rabu (22/1). Pemerintah yangb terbentuk dengan dominasi dukungan oleh Hizbullah yang dimasukkan dalam daftar organisasi teroris diduga akan menghadapi kesulitan memperoleh dukung int4rnasional dalam mengatasi krisis ekonomi dan politik negara itu. (Foto: dari AP)

BEIRUT, SATUHARAPAN.COM-Lebanon akan menghadapi 'bencana', kata Perdana Menteri, Hassan Diab, hari Rabu (22/1) setelah kabinetnya yang baru diumumkan dan mengadakan pertemuan pertamanya untuk mengatasi tantangan ganda dari gerakan protes rakyat dan krisis ekonomi.

Diab yang menggantikan Saad Hariri sebagai perdana menteri, berjanji memenuhi tuntutan protes di jalan, tetapi para demonstran tidak yakin akan hal itu dan bentrok dengan polisi masih terjadi Rabu malam.

Diab, seorang akademisi berusia 61 tahun itu, memasuki pengalaman pertamanya di panggung besar politik, dan dia mengakui bahwa situasi yang warisi sangat menyedihkan.

"Hari ini kita berada dalam jalan buntu keuangan, ekonomi dan sosial," katanya dalam sambutan yang dibacakan oleh seorang pejabat pemerintah setelah pertemuan perdana kabinet baru di Beirut.

"Kami menghadapi bencana," katanya. "Government of last resort," adalah judul berita utama di halaman depan media setempat, Al-Akhbar, sebuah surat kabar harian yang dekat dengan gerakan Hizbullah yang memberi dukungan pada penunjukan Diab bulan lalu.

Sanksi ekonomi dan keuangan dari negara Barat terhadap Hizbullah, organisasi yang didukung Iran itu diduga oleh banyak ekonom yang berpendapat bahwa pemerintah baru mungkin harus berjuang keras untuk mengamankan bantuan yang sangat dibutuhkan.

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, salah satu pemimpin pertama yang bereaksi terhadap pembentukan pemerintah baru, mengatakan ia akan "melakukan segalanya, selama krisis yang mendalam yang sedang mereka alami, untuk membantu."

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo, menyatakan akan mendukung pemerintah baru Lebanon, sejauh pemerintah itu melakukan reformasi dan memenuhi tunturan rakayat Lebanon dan kepentingan nasional.

Dominasi Hizbullah

Hizbullah dan sekutunya mendominasi pembicaraan yang menghasilkan susunan baru kabinet, dari mana perdana menteri Saad Hariri dan beberapa sekutunya tidak hadir.

Dia itu adalah salah satu simbol dari politisi yang didukung oleh sistem politik sektarian yang ingin diakhiri oleh rakyat melalui protes jalanan sejak pertengahan Oktober.

Dia dan pemerintahnya mengundurkan diri kurang dari dua pekan ke dalam protes non-sektarian yang menuntut perombakan total sistem politik dan merayakan munculnya identitas nasional dan kewarganegaraan yang baru.

Para pengunjuk rasa dari seluruh wilayah Lebanon, baik secara geografis, mapupun agama, mereka dalam saling pengakuan dan berasan menuntut kabinet para teknokrat independen sebagai langkah pertama untuk membasmi korupsi dan ketidakefektifan pemerintahan.

Diab adalah seorang akademisi karir lulusan dari America University yang bergengsi di Beirut. Pada hari Selasa dia berjuang untuk menyampaikan komentar pertamanya bahwa pemerintah yang baru saja diluncurkan adalah para teknokratis.

"Ini adalah pemerintah yang mewakili aspirasi para demonstran yang telah dimobilisasi secara nasional selama lebih dari tiga bulan," katanya.

Teman Koruptor

Meski begitu, model politik dagang sapi di antara faksi-faksi politik tradisional selama pembicaraan panjang tentang pembentukan pemerintahan, terlalu kentara bagi banyak orang Lebanon yang selama ini kenyang dengan permainan para politisi.

"Alih-alih politisi yang korup, kami mendapat teman-teman politisi yang korup," kata Ahmad Zaid, seorang mahasiswa berusia 21 tahun yang bergabung dengan beberapa ratus pengunjuk rasa di pusat kota Beirut setelah pengumuman itu.

Kelompok demonstran membakar ban dan secara singkat memblokir jalan untuk mengekspresikan ketidaksenangan mereka pada jajaran baru kabinet, tetapi bentrokan dengan polisi anti huru-hara berada dalam skala yang lebih kecil daripada kekerasan akhir pekan yang menyebabkan puluhan orang terluka.

Demonstrasi serupa terjadi di Tripoli, sebuah sarang terhadap gerakan protes, terjadi di Sidon, Byblos dan kota-kota lain.

Kabinet Baru

Kabinet baru sebagian besar terdiri dari wajah-wajah baru, banyak dari mereka adalah akademisi dan mantan penasihat kementerian. Kabinet terdiri dari 20 menteri dan di antara mereka ada enam perempuan, yaitu adalah Zeina Akar, menteri pertahanan wanita pertama Lebanon.

Untuk merampingkan kabinet, beberapa portofolio digabungkan, sehingga kadang-kadang menjadi kombinasi yang membingungkan seperti satu kementerian untuk budaya dan pertanian.

Kemarahan rakyat yang terlihat oleh aksi dan seruan pemrotes tentang oligarki kleptokrasi di negara itu pada awalnya didorong oleh pengangguran kaum muda yang mencapai lebih dari 30 persen dan layanan publik yang buruk seperti air dan listrik.

Ketidakpuasan yang telah lama muncul ini diperparah oleh kekhawatiran akan keruntuhan ekonomi total dalam beberapa pekan terakhir, dengan krisis likuiditas yang menyebabkan bank-bank memberlakukan kontrol modal yang melumpuhkan.

Lebanon memiliki salah satu rasio utang terhadap PDB tertinggi di dunia dan para ekonom berpendapat bahwa sangat sulit untuk melihat bagaimana negara yang hampir bangkrut dapat membayar utang luar negerinya. "Mengenai situasi ekonomi, saya ulangi bahwa ini adalah salah satu prioritas kami," kata Diab Selasa malam. "Kita perlu diberi sedikit waktu."

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home