Loading...
DUNIA
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 22:30 WIB | Jumat, 25 November 2016

PM India Bela Keputusannya Tarik Uang Kertas Berdenominasi Tinggi

Warga India mengantre di sebuah bank India untuk menarik dan mendepositokan uang di Bangalore 21 November 2016. Frustrasi memuncak terkait penarikan pecahan uang besar pada 8 November. Penarikan tersebut berdampak pada 85 persen sirkulasi uang tunai. AFP PHOTO / MANJUNATH KIRAN

NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM - Perdana Menteri India Narendra Modi, Jumat (25/11), menyerang balik kritikan atas keputusannya untuk menarik semua uang kertas berdenominasi tinggi dari peredaran, menggambarkan langkah tersebut “untuk kepentingan sosial yang lebih besar.”

Langkah yang ditetapkan pada 8 November untuk melarang peredaran uang kertas 500 sampai 1.000 rupee (sekitar Rp98.943 sampai Rp197.867) memicu gejolak di negara tersebut, yang bergantung pada uang tunai.

Sejumlah besar orang mengantre di luar bank di seluruh negara itu untuk menukarkan uang kertas mereka, dan pemerintah berulang kali mengubah aturan proses penukaran menanggapi tekanan dari berbagai kelompok dan kekacauan yang kian meningkat.

“Keputusan itu tidak mendapat banyak kritikan (dari rakyat biasa),” ujar Modi dalam pidatonya pada Jumat. Ia memuji rakyatnya sebagai “pejuang dalam upaya memberantas korupsi.”

“Beberapa hal harus diselesaikan demi kepentingan sosial yang lebih besar,” tambahnya.

Salah satu di antara kritikus langkah tersebut adalah mantan perdana menteri Manmohan Singh - yang reformasi ekonominya dipuji berhasil menyelamatkan India dari jurang kebangkrutan pada sekitar awal 1990. Singh mengatakan keputusan itu dapat mengurangi dua persentase poin produk domestik bruto negara itu. (AFP)

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home