Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 07:52 WIB | Sabtu, 01 Agustus 2020

PM Inggris Ingatkan Kemungkinan Kembali Perketat Pembatasan Terkait COVID-19

Perdana menteri Inggris, Boris Johnson. (Foto: dok. Ist)

LONDON, SATUHARAPAN.COM-Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, mengatakan bahwa peningkatan infeksi virus corona baru-baru ini adalah "lampu peringatan" yang berarti ia harus menginjak rem pada pelonggaran penguncian terkait pandemi.

Ini terjadi ketika dia menunda pembukaan kembali layanan kontak dekat selama setidaknya untuk dua pekan.

"Saya sudah mengatakan di sepanjang pandemi bahwa akan ada wabah baru," kata Johnson pada konferensi pers, dia bertanya apakah mungkin ada lonjakan infeksi.

“Aku mengatakan kita tidak akan ragu untuk mengerem pada tanda sekecil apa pun bahwa angka-angka itu ke arah yang salah. Kami sekarang melihat lampu peringatan di dasbor," katanya hari Jumat (31/7).

Kepala Petugas Kesehatan Inggris, Chris Whitty, mengatakan itu tidak masuk akal untuk memikirkan kenaikan infeksi sebagai gelombang kedua.

Khawatir pada Gelombang Kedua

Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock, mengatakan pada hari Kamis (30/7) dia khawatir tentang gelombang kedua infeksi virus corona di Eropa, dan bahwa pemerintah tidak akan ragu untuk bertindak untuk mengembalikan tindakan karantina jika perlu untuk menjaga keamanan Inggris.

“Saya khawatir tentang gelombang kedua. Saya pikir Anda dapat melihat gelombang kedua mulai bergulir di seluruh Eropa, dan kami harus melakukan segala yang kami bisa untuk mencegahnya mencapai pantai-pantai ini, dan untuk mengatasinya," kata Hancock saat wawancara di Sky News.

“Kami memiliki keprihatinan signifikan tentang gelombang kedua yang datang di Eropa. Dan itu bukan hanya Spanyol... tetapi ada negara-negara lain juga di mana jumlah kasus meningkat. Dan kami benar-benar bertekad untuk melakukan segala yang kami bisa untuk menjaga keamanan negara ini,” katanya.

Inggris memberlakukan kembali masa karantina 14 hari pada orang-orang yang tiba dari Spanyol pekan lalu, yang dikritik oleh industri penerbangan dan otoritas Spanyol.

Negara-negara Eropa lain yang disukai oleh turis Inggris untuk liburan musim panas, seperti Prancis, tetap dibebaskan dari tindakan karantina, karena keadaannya sudah membaik, tetapi telah menimbulkan peningkatan infeksi, yang menyebabkan kekhawatiran bahwa mereka juga akan segera dikenakan tindakan karantina. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home