Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 08:07 WIB | Selasa, 11 Agustus 2020

PM Lebanon, Hassan Diab, Mengundurkan Diri

Ini adalah pemerintahan ketiga sejak 1916, dan Diab mengeluh karena korupsi lebih besar dari negara.
Perdana menteri Lebanon, Hassan Diab. (Foto: dok. Ist)

BEIRUT, SATUHARAPAN.COM-Perdana Menteri Lebanon, Hassan Diab, mengumumkan pengunduran dirinya, hari Senin (10/8) setelah ribuan pengunjuk rasa turun ke jalan-jalan di Beirut beberapa hari setelah ledakan mematikan di Beirut.

Diab mengumumkan pengunduran dirinya setelah empat menteri mundur dari jabatan mereka. Dalam pidatonya di televisi, Diab mengatakan bahwa "korupsi lebih besar dari negara."

Diab mengatakan pemerintahnya "berperang dengan sengit dan terhormat," dan dia menuduh lawan yang tidak disebutkan namanya mencegah pemerintah melakukan reformasi atau kemajuan apa pun. "Kami sendirian, dan mereka semua melawan kami."

Lebih dari 150 orang tewas dan lebih dari 6.000 lainnya cedera di ibu kota Selasa lalu ketika sebuah gudang yang menyimpan 2.750 ton amonium nitrat meledak setelah terbakar.

Ledakan itu menghancurkan seluruh bangunan dan menghancurkan jendela, menyebabkan sekitar 300.000 orang di Beirut kehilangan tempat tinggal.

Diab mengatakan bahwa ledakan pelabuhan "terjadi sebagai akibat korupsi kronis dalam politik, administrasi dan Negara."

Sebagian besar pidato Diab ditujukan pada "beberapa orang" yang katanya berusaha "untuk mencetak poin politik, menyampaikan wacana pemilihan populis, dan menghancurkan kehadiran Negara yang masih ada."

Pengunduran diri Diab kemudian diterima oleh Presiden Michel Aoun, yang meminta pemerintah saat ini untuk tetap menjabat dalam kapasitas sebagai pemerintah sementara (caretaker) sampai pemerintah yang baru terbentuk. Ini adalah pemerintahan ketiga di bawah Aoun sejak dia terpilih pada 2016.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home