Loading...
RELIGI
Penulis: Prasasta Widiadi 07:51 WIB | Senin, 08 Februari 2016

PMKS Padati Vihara, Jelang Imlek

Para pengrajin terlihat sibuk saat menyelesaikan kostum barongsai yang mulai ramai dipesan sejak bulan November tahun lalu sampai menjelang perayaan Imlek tahun ini di salah satu usaha pengrajin milik Deni Lilihambali di kawasan Bogor, Jawa Barat. (Foto: Dok. satuharapan.com/ Dedy Istanto).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Tahun Baru bagi umat Konghucu atau yang biasa dikenal dengan Tahun Baru Imlek sama dengan hari raya umat Muslim, Idul Fitri yang identik dengan para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang memadati sejumlah tempat peribadatan.

"Ini sudah bertahun-tahun. Kalau dilarang nanti menimbulkan kesenjangan sosial, biarlah yang penting tertib," kata Ketua Yayasan Vihara Dharma Bakti  Tanadi Pranata, hari Minggu (7/2), di Vihara Dharma Bakti, Jakarta.

Seperti yang terjadi di  halaman Vihara Dharma Bhakti di Petak Sembilan, Jakarta Barat yang dipenuhi para PMKS dari berbagai daerah. Mereka bertahan di depan Vihara berharap pemberian dari umat Tionghoa.

Pengemis di depan vihara tertua di Jakarta ini dari semua lapisan umur. Mereka berkumpul di halaman Vihara Dharma Bhakti sejak sepekan yang lalu

Asih, salah satu PMKS menjelaskan kemungkinan dia dan beberapa orang dari kelompok yang sama akan bertahan  mungkin sampai Selasa (9/2). Asih mengaku sehari-hari bekerja sebagai buruh cuci pakaian. Saat Imlek, ia beralih menjadi pengemis di depan Vihara Dharma Bhakti.

Mereka membawa perlengkapan untuk bertahan di depan vihara seperti kain atau tikar untuk alas tidur, bantal, payung dan makanan. Beberapa pengemis datang sekeluarga.

"Tahun lalu saya bisa dapat Rp 600 ribu. Tahun ini mungkin sepi, saya baru dapat Rp 30 ribu," kata Asih,

Pengelola Vihara Dharma Bhakti tidak bisa melarang kehadiran pengemis. Pihak vihara menertibkan mereka agar tidak masuk ke area vihara dengan memasang tali pembatas. (Ant).

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home