Polisi Kenya Buka Kembali Sejumlah Masjid

Polisi Kenya berjaga-jaga di luar masjid Masjid Swafaa di distrik Kisauni Mombasa menyusul serangan pada 19 November 2014. (Foto: AFP)

MOMBASA, SATUHARAPAN.COM - Otoritas di kota pelabuhan Mombasa, Kenya, pada Kamis (27/11) mengatakan bahwa mereka mengizinkan empat masjid dibuka kembali setelah operasi penyergapan dilakukan untuk mencari senjata dan pendukung militan Shebab Somalia.

Pekan lalu polisi mengatakan bahwa mereka menemukan granat, amunisi dan bom molotov serta menahan sejumlah orang dalam operasi penyergapan di Masjid Musa, Sakina, Swafaa dan Minaa. Satu orang ditembak mati saat mereka mencoba melemparkan granat ke arah polisi.

“Niat kami bukan mengambil alih masjid, kami di sana untuk membantu Anda dan keselamatan Anda,” ujar Komisaris kawasan Mombasa Nelson Marwa, mengumumkan bahwa semua masjid tersebut akan dibuka kembali dalam waktu yang tidak terbatas untuk ibadah salat Jumat.

“Saya ingin memberitahukan kepada Anda bahwa masjid-masjid tersebut saat ini dibuka dan Anda semua dipersilakan untuk pergi ke masjid,” ujarnya.

Operasi penyergapan itu mendorong kerusuhan baru di Mombasa, sebuah kota pelabuhan yang menjadi pusat pariwisata penting dan gerbang untuk perdagangan dengan Afrika timur, dengan insiden penusukan yang menyebabkan empat orang terbunuh dalam serangan balasan.

Shebab Somalia yang berafiliasi dengan al-Qaeda Somalia pada hari Sabtu juga menyergap bus di Kenya utara dan mengeksekusi 28 penumpang non-Muslim dalam apa yang mereka katakan sebagai balas dendam atas serangan.

Kelompok masyarakat sipil Muslim menuduh polisi telah memperburuk apa yang mereka lihat sebagai situasi yang sudah stabil.

Beberapa pengkhotbah Muslim ditembak mati di Mombasa dalam beberapa tahun terakhir yang diperkirakan sebagai upaya pembunuhan ekstra-yudisial oleh pasukan keamanan dan perebutan kekuasaan antara faksi-faksi Islam moderat dan radikal. Gereja-gereja juga banyak diserang. (AFP)