Loading...
INDONESIA
Penulis: Dewasasri M Wardani 16:59 WIB | Sabtu, 03 Oktober 2015

Polisi: Sembilan Rumah Rusak Tertabrak Kereta Anjlok

Ilustrasi evakuasi KA Matarmaja Petugas PT KAI Daops 8 Surabaya berusaha mengevakuasi lokomotif nomor CC 2010406 yang tergelincir keluar jalur di Garum, Blitar, Jawa Timur, Senin (24/8/2014). KA Matarmaja jurusan Jakarta tujuan Malang yang anjlok di kilometer 115 tersebut mengakibatkan pembatalan perjalan dua KA lokal serta pengalihan perjalanan KA Malioboro Ekspres jurusan Malang tujuan Yogyakarta. (Foto: Antaranews/Irfan Anshori)

SURABAYA, SATUHARAPAN.COM - Aparat Kepolisian Sektor Bubutan, Surabaya, Jawa Timur, memastikan sembilan rumah rusak akibat tertabrak kereta api barang yang anjlok di perkampungan Dupak Magersari Surabaya, Sabtu (3/10) dini hari.

"Kami sudah mendata bangunan yang tertabrak, yaitu sebanyak sembilan rumah, lima di antaranya rusak berat dan empat sisanya rusak di bagian depan rumah," kata Kanit Lalu Lintas Polsek Bubutan AKP Antara ketika dikonfirmasi.

Sementara itu, korban jiwa dalam peristiwa tersebut satu orang meninggal dunia atas nama Umi Saluki (70), warga Dupak Magersari 1 dan satu anak 11 tahun, Arif Wildan, mengalami luka di bagian tangannya terkena reruntuhan dinding rumah.

"Keduanya sudah dievakuasi dan korban luka langsung dilarikan ke RSU dr Soetomo," kata perwira menengah tersebut.

Perwira menengah tersebut, menjelaskan kronologis kejadiannya, yang mana tanda-tanda bakal anjloknya kereta api membawa 30 gerbong kontainer itu sudah terlihat sejak di rel lorong Pusat Grosir Surabaya (PGS) hingga perlintasan kereta api Jalan Dupak.

Beberapa warga, kata dia, sudah melihat roda kereta api bagian belakang nyaris keluar dari jalurnya, bahkan ada yang sudah menempel aspal perlintasan sehingga warga berupaya meneriaki masinis.

"Tapi, masinis jelas tidak kedengaran karena di depan dan dalam kondisi berjalan. Akhirnya, setelah sekitar 200 meter dari perlintasan, tiga gerbong belakang terguling dan menabrak rumah. Kereta berhenti setelah benturan keras," katanya.

Banyaknya rumah tertabrak di lokasi tersebut, kata dia, karena perkampungan dan permukiman penduduk berada di kawasan jalur kereta api yang jaraknya tidak lebih dari dua meter dari rel.

"Kawasan di sana sangat dekat jarak rel dengan rumah. Ini yang harus mendapat perhatian dari pihak terkait," katanya.

Sementara itu, meski tidak sampai mengganggu arus lalu lintas di sekitar lokasi, namun pihaknya tetap menempatkan personilnya untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi.(Ant)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home