Loading...
DUNIA
Penulis: Saut Martua Amperamen 18:49 WIB | Minggu, 21 Mei 2017

Politisi Malaysia Diadukan ke Polisi karena Kutip Alkitab

Hannah Yeoh (Malaysiakini)

PETALING JAYA, SATUHARAPAN.COM - Seorang politisi Kristen Malaysia, Hannah Yeoh, kini menjadi buah bibir di negerinya. Beberapa orang bahkan menganalogikannya dengan Basuki Tjahaja Purnama, yang bagi kalangan internasional, dipandang sebagai tokoh yang dijatuhkan karena agama yang dianutnya.

Analogi itu tak terlalu keliru mengingat Hannah Yeoh menghadapi pengaduan ke polisi itu karena agama yang dianutnya dan karena ia menceritakan imannya.

Seorang akademisi dari Universiti Utara Mayasia (UUM), melaporkan Hannah kepada polisi setelah membaca buku otobiografi politisi perempuan pertama di Malaysia yang menjabat Ketua Parlemen negara bagian Selangor.

Kamarul Zaman Yusoff, akademisi itu, mengatakan buku yang ditulis oleh Hannah Yeoh -- dan dibelinya -- sangat mungkin akan mempengaruhinya dengan nilai-nilai Kristiani.

Menurut dia, buku otobiografi Hannah terlalu banyak mengisahkan dan mengutip ayat-ayat Alkitab.

"Cerita-cerita itu dapat mempengaruhi pembaca, termasuk saya sendiri, untuk mengagumi Allahnya Hannah," kata Kamarul dalam laporannya kepada polisi dan dimuat di koran resmi Pan-Malaysia Islamic Party (PAS), Harakaahdaily.

Kamarul melaporkan Hannah ke polisi setelah dua hari sebelumnya Hannah juga melaporkan Kamarul atas postingan di FB, yang menuduh Hannah contoh seorang politisi hipokrit dan menuduh Democratic Action Party (DAP), partai tempat Hannah bernaung, mencapur-adukkan politik dengan ajaran Kristen.

Otobiografi Hannah yang berjudul Becoming Hannah, A Personel Journey, adalah sebuah kisah perjalanan hidup Yeoh yang menjadi tokoh terkenal setelah memenangi kursi parlemen Subang Jaya pada 2008 dengan suara mayoritas. Pada tahun 2013 ia mempertahankan kemenangannya sebelum kemudian pada tahun yang sama ia menjadi ketua parlemen negara bagian itu di usia 34 tahun.

Namun, di mata Kamarul buku itu tampak sebagai ancaman. Ia menilai otobiografi Hannah berusaha untuk "membujuk, mempengaruhi dan menghasut" orang-orang non-Kristen untuk berubah atau memperdalam ketertarikan mereka terhadap ajaran-ajaran Kristen.

Ternyata pengaduan Kamarul tak sepenuhnya berhasil, sebab banyak orang yang membela Hannah, termasuk para politisi Muslim.

Nik Nazmi Nik Ahmad, politisi dari Partai Keadilan Rakyat (PKR), mengatakan Becoming Hannah: A Personal Journey  tak lebih dari sebuah buku yang menceritakan bagaimana iman Kristen Yeoh menginspirasinya.

Dan itu, kata Nik Nazmi, adalah hak Yeoh, sama seperti hak seorang Muslim menghubungkan bagaimana Islam memotivasi dia untuk terjun ke dunia politik. Hal itu, kata dia, tidak salah dalam Islam.

Politisi lain juga menilai laporan Kamarul absurd. "Orang Malaysia yang berpikiran sehat akan menertawakan absurditas ucapannya dan mungkin mempertanyakan kredensialnya sebagai seorang akademisi terpelajar..." tulis Syerleena Abdul Rashid, salah seorang pengurus DAP.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home