Loading...
INDONESIA
Penulis: Reporter Satuharapan 19:56 WIB | Senin, 02 Desember 2019

Polri Apresiasi Reuni 212 Berjalan Tertib

Suasana kegiatan Reuni Akbar 212 di kawasan Monumen Nasional (Monas) di Jakarta, Senin (2/12/2019). (Foto: Antara/Muhammad Zulfikar)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan bahwa Reuni Akbar 212 yang digelar di Lapangan Monumen Nasional, Jakarta, hari Senin (2/12), berjalan aman dan lancar.

"Kami mendapat laporan bahwa kegiatan berjalan aman dan lancar," kata Brigjen Argo di RS Polri Said Sukanto, Jakarta, Senin (2/12).

Pihaknya pun berterima kasih kepada panitia penyelenggara dan para peserta Reuni Akbar 212 karena telah mampu menjaga ketertiban selama berlangsungnya kegiatan.

"Imbauan dari Kepolisian untuk tidak melakukan kegiatan yang merugikan orang lain, dipatuhi. Jadi semuanya lancar, aman dan saat ini (para peserta) sudah kembali ke rumah masing-masing," tuturnya.

Persatuan Alumni (PA) 212 kembali menggelar Reuni Akbar 212 di kawasan Monas pada Senin (2/12) pagi.

Aksi 212 pertama kali diadakan pada 2 Desember 2016 untuk mendesak Polri memproses hukum mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok atas tuduhan menistakan agama.

Sejak saat itu, Reuni 212 digelar setiap tahun di lokasi dan tanggal yang sama.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno menilai kegiatan Reuni 212 pada Senin (2/12) tidak memberikan dampak apapun terhadap situasi negara.

"Tidak ada dampak apapun, karena memang momen politik sudah lewat, pilpres sudah usai, Jokowi dan Prabowo sudah berkoalisi," kata Adi Prayitno di Jakarta, Senin (2/12).

Adi mengatakan, hanya satu pesan yang ditangkap dari penyelenggaraan Reuni 212 kali ini, yaitu 212 ingin menunjukkan eksistensi kepada publik.

"Sekalipun mereka berada di luar kekuasaan, tetapi sebagai kekuatan politik mereka masih eksis dan ada, itu pesan politiknya," katanya.

Sejumlah orang yang tergabung dalam Reuni 212, menurut Adi, mencoba menunjukkan mereka tetap ada walau tidak dalam momen politik dan berdiri di luar pemerintahan.

"Sikap pemerintah mestinya biasa saja terhadap Reuni 212, tidak direspon secara berlebihan, karena kalau direspon berlebihan akan membuka peluang mendapatkan simpati yang luas dari masyarakat," ucapnya. (Ant)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home