Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 03:00 WIB | Minggu, 20 April 2014

Poros Baru Berbasis Islam Diragukan Terwujud

Poros Baru Berbasis Islam Diragukan Terwujud
Diskusi polemik yang digelar oleh satu stasiun radio bertajuk Ragu-ragu Poros Baru dihadiri oleh sejumlah tokoh partai politik di antaranya Drajat Wibowo, Hidayat Nur Wahid, Epyardi Asda, Marwan Jafar serta Hanta Yuda di salah satu rumah makan Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (19/4) (Foto-foto: Dedy Istanto).
Poros Baru Berbasis Islam Diragukan Terwujud
Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Drajat Wibowo saat menjelaskan kepada sejumlah awak media terkait dengan pertemuan sejumlah partai politik berbasis Islam yang belum lama ini digelar.
Poros Baru Berbasis Islam Diragukan Terwujud
Anggota Dewan Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidaya Nur Wahid saat memberikan keterangan terkait dengan partai-partai Islam bergabung membentuk poros baru.
Poros Baru Berbasis Islam Diragukan Terwujud
Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Marwan Jafar saat memaparkan keraguannya tentang masalah poros tengah yang notabennya merupakan kumpulan partai-partai politik bernuansa Islam.
Poros Baru Berbasis Islam Diragukan Terwujud
Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Epyardi Asda saat menjelaskan tentang kondisi internal partainya sekaligus menerangkan posisi partainya yang akan menggandeng partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).
Poros Baru Berbasis Islam Diragukan Terwujud
Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute Hanta Yuda saat menjelaskan keberadaan poros baru yang dinilai sama saja tidak ada yang beda jika tergabungnya partai poros tengah yang notabennya basis Islam tapi dalam kenyataannya tetap menggandeng partai basis nasionalis.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Dalam sebuah diskusi politik, partai-partai Islam dinilai diragukan dapat bersatu dan mewujudkan poros baru dalam peta politik jelang pemilihan presiden (Pilpres) 2014.

“Tidak ada hal yang baru jika partai berbasis Islam bergabung jika dalam kenyataannya ada partai nasionalis turut di dalamnya“ kata Hanta Yuda Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute dalam diskusi bertajuk Ragu ragu Poros Baru di Cikini Jakarta Pusat, Sabtu (19/4).

Pertemuan dengan sejumlah tokoh partai politik berbasis Islam pada Kamis (17/4) malam menjadi pertanyaan akankah ada poros tengah jilid kedua yang terdiri dari sejumlah parpol berbasis Islam bergabung dalam pencalonan presiden.

Hal tersebut menjadi bahan diskusi yang dihadiri oleh sejumlah tokoh partai politik di antaranya Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Drajat Wibowo, Anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Epyardi Asda, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Marwan Jafar serta Hanta Yuda.

Menurut Marwan Jafar pertemuan dengan sejumlah tokoh partai berbasis Islam masih diragukan, mengingat semua partai bernuansa Islam sudah memiliki nama-nama calon baik itu presiden maupun wakil presiden. Marwan menambahkan belum adanya tokoh Islam yang bisa menandingi tokoh di kubu partai berbasis nasionalis, dan itu sudah terbukti dengan berbagai hasil survei. 

"Proses pemilihan presiden sudah dekat, tinggal beberapa bulan saja, jika hal tersebut dipaksakan maka akan kesulitan untuk menaikkan elektabilitas," kata Marwan Jafar.

Diungkapkan dalam diskusi bahwa penilaian dikotomi Islam dan nasionalis juga sudah tidak relevan lagi mengingat kondisi kultur, budaya, dan agama secara utuh yaitu bangsa Indonesia yang beragam. Pemisahan muslim dan non muslim sudah tidak ada perbedaan dalam konteks ke-Indonesiaan.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home