Loading...
EKONOMI
Penulis: Prasasta Widiadi 06:39 WIB | Rabu, 29 April 2015

Pra Musrenbangnas Usul Tambahan Anggaran untuk Kegiatan Pertanian

Deputi Bidang Sumber Daya Alam Lingkungan Hidup Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Endah Murniningtyas (paling kiri), Deputi Bidang Ekonomi Leonard Tampubolon (kedua dari kiri), dan Deputi Bidang Sumber Daya Manusia dan Kebudayaan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Nina Sardjunani (kedua dari kanan), dan Staf Ahli Kementerian PPN Bidang Hubungan Kelembagaan Dida Heriyadi Salva (Foto: Prasasta Widiadi).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kegiatan Pra Musyawarah Pembangunan Nasional (Pra-Musrenbangnas) yang diselenggarakan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional / Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) mengusulkan tambahan anggaran 284,1 miliar rupiah untuk penunjang kegiatan pertanian.

“Usulan tambahan anggaran sebesar Rp. 284,1 miliar untuk tambahan pembangunan gudang dan fasilitas pengolahan panen, tambahan areal cetak sawah, optimalisasi hasil, kesuburan lahan, tambahan Desa Mandiri, benih, dan Desa Pertanian Organik,” kata Deputi Bidang Sumber Daya Alam Lingkungan Hidup Kementerian PPN, Endah Murniningtyas pada salah satu sesi diskusi Penutupan Pra Musyawarah Pembangunan Nasional 2015 dengan tema Mempercepat Pembangunan Infrastruktur Untuk Meletakkan Fondasi Pembangunan yang Berkualitas, di Ruang Birawa, Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (28/4).     

Endah menjelaskan bahwa tambahan anggaran tersebut mengacu kepada anggaran kementerian dan lembaga yang disepakati dalam APBN-P 2015 sebesar Rp. 8.057,12 Milyar. Endah menjelaskan ada beberapa penambahan dalam rekapitulasi target yang disepakati sektor pertanian dalam Pra Musrenbangnas 2015 akan dibagi dalam beberapa kegiatan yakni perluasan 1 juta hektar lahan sawah baru.

“Kesepakatan dalam RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) perluasan sawah adalah 200 ribu hektar, dan kesepakatan dalam Pra-Musrenbangnas sebanyak 215.246 hektar yang berlokasi di 28 provinsi,” kata Endah.

Musyawarah perencanaan pembangunan nasional adalah sebuah forum dari badan perencanaan pembangunan daerah dari setiap provinsi untuk mengutarakan gagasan dan tujuan kepada pemerintah, dalam Musrebangnas 2015 ada beberapa pokok bahasan yang dibahas antara lain Perbatasan Daerah Tertinggal, Kemaritiman, Pariwisata, Kedaulatan Pangan, Kawasan Perbatasan dan Daerah Tertinggal, Kemaritiman, Kedaulatan Energi, Kesehatan, Pendidikan, Revolusi Mental, dan Infrastruktur.

Sebelum berlangsung Musrenbangnas, Bappenas menyelenggarakan Pra-Musrenbangnas yang berlangsung mulai dari Kamis (16/4) sampai dengan Jumat (24/4) di Gedung Kementerian PPN/Bappenas, Jalan Taman Suropati, Jakarta.   

Target lainnya, yakni kegiatan perluasan pertanian lahan kering 1 juta hektar di luar Pulau Jawa. Pada RPJMN 2014-2019 ditargetkan 250.000 hektar, dan pada kesepakatan Pra-Musrenbangnas disepakati 215.575 hektar. Rehabilitasi 3 juta hektar jaringan irigasi target semula dari RPJMN yang akan digunakan untuk mengairi 500.000 hektar sawah akan ditargetkan dapat mengaliri 605.698 hektar sawah. “Untuk rehabilitasi jaringan irigasi dilaksanakan di 26 provinsi,” Endah menambahkan.

Selain itu, masih ada pembangunan 49 waduk baru, peningkatan dan rehabilitasi irigasi primer sekunder, dalam target RPJMN disepakati delapan waduk. “Nantinya untuk penambahan waduk akan disesuaikan antara usulan Pemda (Pemerintah Daerah) dan Kementerian atau Lembaga yang bersangkutan, dalam hal ini dibahas di Rakortek (Rapat Koordinasi Teknis) di KemenPU Pera (Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat),” Endah menjelaskan.

Kegiatan lain dalam sektor pertanian yang dibahas dalam Pra Musrenbangnas mencakup  pembangunan gudang dengan fasilitas pengolahan pasca panen di tiap sentra produksi, peningkatan kemampuan petani, perombakan dan revitalisasi 9 juta hektar lahan pertanian di Indonesia.

“Untuk kegiatan pembentukan Bank Pertanian dan UMKM dalam bentuk penyampaian rencana penyusunan oleh Pemerintah Pusat dan kegiatan peningkatan produksi Ikan dan Garam dibahas di Kelompok Agenda Kemaritiman,” Endah mengakhiri penjelasannya.

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home