Loading...
DUNIA
Penulis: Bayu Probo 20:37 WIB | Kamis, 28 Agustus 2014

Prancis: Bashar al-Assad Sekutu Ekstremis Islam

AS Selidiki Gerilyawan Kedua yang Tewas di Suriah; Presiden Suriah Bentuk Pemerintahan dengan 11 Menteri Baru
Seorang wanita berjalan melewati gedung bank sentral di Damaskus pada 28 Februari 2012, dengan foto presiden Suriah, Bashar al-Assad. (Foto: AFP)

PARIS, SATUHARAPAN.COM – Presiden Suriah Bashar al-Assad bukanlah mitra Barat dalam memerangi terorisme tetapi sekutu ekstremis Islam yang mendatangkan malapetaka di Suriah dan Irak, Presiden Prancis Francois Hollande memperingatkan Kamis (28/8).

“Assad tidak bisa menjadi mitra dalam perang melawan terorisme, ia adalah sekutu de facto dari jihad,” katanya kepada Paris pertemuan duta besar dari seluruh dunia.

Pernyataannya muncul setelah rezim Assad mengatakan pada hari Senin itu bersedia bekerja dengan masyarakat internasional, termasuk Washington, untuk mengatasi pejuang ekstremis di negara yang dilanda perang.

Hollande juga menyinggung krisis lain di seluruh dunia, termasuk Ukraina di mana intelijen Barat percaya unit tentara Rusia beroperasi sebagai bagian dari konflik empat bulan yang telah melihat lebih dari 2.200 orang kehilangan nyawa.

“Jika ternyata bahwa ada tentara Rusia hadir di tanah Ukraina, akan tertahankan dan tidak dapat diterima,” katanya.

AS Selidiki Gerilyawan Kedua yang Tewas di Suriah

Amerika Serikat pada Rabu menyelidiki laporan baru bahwa gerilyawan kedua asal Amerika Serikat tewas belum lama ini saat berjuang bersama kelompok ekstremis Islamis di Suriah.

“Kami sudah melihat laporan tersebut. Kami masih menyelidikinya, namun kami belum mendapat konfirmasi independen saat ini,” ujar juru bicara Departemen Luar Negeri AS Jen Psaki kepada awak media.

Sejumlah pejabat AS pada Selasa mengonfirmasikan bahwa warga negara AS Douglas McCain (33) tewas di Suriah saat bertempur bersama kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), yang ingin mendirikan kekhalifahan Islam di Timur Tengah.

Gerilyawan tersebut melakukan perjalanan ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS yang merebut sebagian besar wilayah Irak dan Suriah dalam beberapa bulan terakhir dan memenggal seorang jurnalis AS James Foley lebih dari sepekan silam.

McCain dilaporkan tewas dalam pertempuran melawan Al-Nusra Front, sempalan Al Qaeda yang masuk daftar teroris AS.

NBC News melaporkan menurut seorang narasumber dari Tentara Pembebasan Suriah - pemberontak yang memerangi rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad dan mendapat dukungan dari negara-negara Barat - gerilyawan kedua asal AS tersebut tewas dalam pertempuran yang sama.

Presiden Suriah Bentuk Pemerintahan dengan 11 Menteri Baru

Presiden Suriah Bashar al-Assad pada Rabu membentuk pemerintahan baru, dua bulan setelah kembali terpilih, membiarkan kementerian utama tidak tersentuh saat perang brutal terus memorak-porandakan negaranya.

Susunan pemerintahan Assad meliputi 11 menteri baru, namun dia mempertahankan Perdana Menteri Wael al-Halaqi, Menteri Luar Negeri Walid Muallem dan Menteri Pertahanan Jenderal Fahd al-Freij.

Kementerian dalam negeri, peradilan, urusan keagamaan, informasi dan urusan kepresidenan juga termasuk di antara kursi jabatan yang tak terpengaruh oleh perubahan.

Di antara wajah-wajah baru yang akan duduk di susunan pemerintah baru adalah Hassan al-Nuri, yang akan menjadi menteri pengembangan administrasi setelah dia kalah melawan Assad dalam pemilihan presiden pada 3 Juni tahun ini.

Assad memenangkan pemilu, kontes kepresidenan pertama dengan banyak kandidat di Suriah dan dilaksanakan setelah melewati tiga tahun perang sipil, dengan 88,7 persen suara.

Sebagian besar menteri baru berada di posisi jabatan perekonomian, dalam kemungkinan upaya memulihkan perekonomian yang lumpuh setelah lebih dari tiga tahun perang dan kematian 190.000 orang.

Susunan pemerintahan baru mencakup penciptaan posisi menteri pengembangan administratif, dan penggantian menteri perdagangan eksternal, sumber hidrolik, transportasi, perumahan, ekonomi, komunikasi dan kesehatan.

Menurut PBB, tiga dari empat warga Suriah hidup di garis kemiskinan dengan lebih dari separuhnya hidup dalam kemiskinan yang ekstrem.

Konflik di Suriah membuat banyak warga Suriah tidak mampu untuk bahkan memenuhi kebutuhan dasar mereka dan mendorong tingkat pengangguran melampaui 50 persen. (AFP)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home