Loading...
HAM
Penulis: Prasasta Widiadi 12:05 WIB | Senin, 29 Agustus 2016

Prancis Tindak Restoran Pendepak Dua Muslimah

Beberapa pemuda Tremblay-en-France (kiri) melakukan unjuk rasa di depan restoran “Cenacle”, sementara pengelola Restoran “Cenacle” Jean Baptiste Debreux (kaus putih) kanan menanggapi aksi tersebut. (Foto: leparisien.fr)

PARIS, SATUHARAPAN.COM – Menteri  Kekeluargaan, Perempuan dan Anak Prancis, Laurence Rossignol, mengatakan pemerintah Prancis akan menyelidiki pemilik restoran “Cenacleyang bersikap rasisme dengan menolak dua muslimah dari restoran yang terletak di Paris tersebut.  

“Pemilik restoran akan diselidiki untuk diskriminasi dan rasisme,” kata Rossignol di akun twitternya yang dikutip kembali situs berita sbs.com.au, hari Senin (29/8).

Pada hari Minggu (28/8), pengelola restoran “Cenacle” yang terletak di Tremblay-en-France, Paris, Jean Baptiste Debreux, meminta maaf.

Debreux menyadari tindakan pelayannya yang tidak memberi pelayanan terhadap dua muslimah di restoran tersebut menimbulkan stigma negatif terhadap Prancis, dan banyak komentar buruk di media sosial tentang Prancis.

Aksi penolakan yang dilakukan pelayan restoran “Cenacle” terjadi hari Sabtu (27/8) dan direkam konsumen lain restoran tersebut yang mengunggahnya ke situs jejaring video Youtube, hari Minggu (28/8) dengan nama pengguna “Verdant Servant”.

Dalam video berdurasi satu menit 36 detik tersebut yang diabadikan salah satu pengunjung itu pun menuai protes karena salah satu pelayan itu mengatakan perempuan mengenakan jilbab adalah teroris. “Teroris adalah muslim dan semua muslim teroris,” kata pelayan tersebut.

Setelah video tersebut tersebar luas di dunia maya, banyak pemuda Tremblay-en-France, yang melakukan unjuk rasa di depan restoran “Cenacle”.  "Kami tidak ingin dilayani oleh rasis," kata salah satu pengunjung.

"Rasis tidak membunuh orang," dia menambahkan.

Debreux mengatakan kepada banyak orang yang melakukan protes di luar restoran agar tetap tenang.

Debreux mengemukakan bahwa dia sesungguhnya tidak diskriminasi hanya saja beberapa pelayan restoran “Cenacle” merupakan korban dari serangan terorisme di gedung pertunjukkan Bataclan, Paris, pada November 2015.

Sebuah sumber yang dekat dengan penyelidikan mengatakan bahwa pemilik telah meninggalkan rumahnya bersama dengan keluarganya untuk alasan keamanan. (sbs.com.au)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home