Loading...
FLORA & FAUNA
Penulis: Yan Chrisna 20:42 WIB | Selasa, 23 April 2013

Prenjak: Penyanyi di Sekitar Rumah Kita

Prenjak Jawa (Foto: Dedy Istanto)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Masyarakat di Jawa memiliki semacam kepercayaan bahwa jika burung ini berkicau riuh tidak jauh dari rumah, merupakan pertanda akan datang tamu ke rumah itu. Burung prenjak (Prinia familiaris Horsfield) ini tidak asing bagi masyarakat di Jawa, Sumatera dan Bali. Bahkan sering dijumpai berada di pekarangan rumah yang cukup rerimbunan. Kicauannya yang riuh dan enak didengar bahkan menjadi penghias suasana alami.

Burung kecil ini banyak terlihat di tempat terbuka, di kebun, di taman-taman, bahkan di sekitar rumah di daerah perkotaan, desa, bahkan dipegunungan hingga ketinggian 1.500 meter dari permukaan laut. Biasanya burung ini dijumpai sendiri atau berpasangan. Terbangnya tidak jauh, dan tidak lama, serta selalu dekat dengan tempat di mana bisa berlindung. Prenjak dikenal lincah ketika meloncat, dan gesit. Mereka aktif mencari makan di antara ranting-ranting pohon dan semak-semak. Mangsa utamanya adalah serangga, ulat dan kepompong.

Prenjak tergolong marga prinia yang mempunyai ciri khas ekor panjang dan bertingkat. Pada prenjak terdapat ciri adanya dua garis warna putih menyilang yang terdapat pada bulu penutup sayap. Bulu dada berwarna putih dan perut berwarna kuning pucat. Kakinya pendek tetapi kuat, dan paruh tebal.

Burung ini ukurannya hampir sama dengan burung gereja, tetapi lebih ramping, dan panjangnya sekitar 13 sentimeter. Bulu tubuhnya dominan coklat kehijauan. Mempunyai kebiasaan mengacung-acungkan ekornya ke atas. Iris mata coklat tua, paruh hitam dengan bagian bawah kekuningan, dan kaki coklat muda.

Sarangnya dibangun di pohon-pohon atau di semak-semak, terbuat dari daun-daunan, rumput, atau akar tanaman. Sarang berbentuk mangkuk yang diikat dengan benang sarang laba-laba pada beberapa helai daun hidup. Dalam satu masa bertelur dihasilkan dua sampai empat butir. Telur berwarna hijau kebiruan, mengkilap dan berbintik coklat tua, besarnya hampir sama dengan kelereng.

(Sumber: LIPI)

Editor: Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home