Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 20:34 WIB | Kamis, 09 Maret 2017

Presiden Harap Kilang Bontang Tingkatkan Ekonomi Kaltim

Harga komoditas minerba menurun di tingkat global, Presiden Jokowi sarankan sektor alternatif untuk Kalimantan Timur
Presiden Joko Widodo dalam Rapat Terbatas Evaluasi Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional dan Program Prioritas di Provinsi Kalimantan Timur yang dipimpin oleh Presiden Jokowi di Kantor Presiden, Jakarta, hari Kamis (9/3). (Foto: BPMI Setpres)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa seiring dengan mulai beroperasinya pabrik baru CPO (Crude Palm Oil), pembangunan kilang minyak Bontang, serta perbaikan kilang minyak dari Pertamina, diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur.

Presiden juga menyinggung masalah infrastruktur yang diyakininya dapat menumbuhkan perekonomian ke arah positif dan lebih cepat lagi.

“Infrastruktur pendukung harus dibenahi. Baik infrastruktur transportasi, seperti Jalon Tol Balikpapan-Samarinda, Jalan Trans Kalimantan, pembangunan jalur kereta api, pembangunan bandara dan penyiapan pelabuhan serta galangan kapal,” kata Presiden Jokowi dalam Rapat Terbatas "Evaluasi Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional dan Program Prioritas di Provinsi Kalimantan Timur" yang dipimpin oleh Presiden Jokowi di Kantor Presiden, Jakarta, hari Kamis (9/3).

Lebih lanjut, Presiden juga menekankan pentingnya infrastruktur penunjang untuk pengembangan kawasan-kawasan industri pengolahan seperti Kawasan Ekonomi Khusus Maloy yang nantinya akan difokuskan untuk industri pengolahan kelapa sawit.

“Kita juga perlu menuntaskan pembangunan waduk atau bendungan yang selain bermanfaat bagi pengembangan usaha di sektor pertanian, juga dapat dikembangkan untuk penyediaan air baku sebagai sumber energi alternatif,” katanya.

Sebagai konsekuensi turunnya harga komoditas mineral dan batu bara (Minerba) di tingkat global yang berdampak pada perekonomian Provinsi Kalimantan Timur, sejumlah sektor alternatif ditawarkan sebagai penggerak roda ekonomi baru di Provinsi tersebut.

“Saya ingin kita memanfaatkan kondisi ini sebagai momentum untuk melakukan langkah-langkah pengembangan sektor-sektor unggulan alternatif diluar sektor pertambangan, mulai dari sektor pertanian, perkebunan, perikanan maupun sektor industri pengolahan,” katanya.

Sebagai provinsi yang pertumbuhan ekonominya lebih banyak digerakkan oleh sektor pertambangan, penurunan harga komoditas di tingkat global membawa dampak yang signifikan bagi perekonomian di Provinsi Kalimantan Timur.

Oleh karena itu, Presiden menyarankan perlunya pengembangan sektor-sektor unggulan alternatif di luar sektor pertambangan antara lain sektor pertanian, perkebunan, perikanan, dan sektor industri pengolahan.

“Pengembangan sektor-sektor ini, saya harapkan dapat memberikan nilai tambah serta menyerap banyak tenaga kerja di Kalimantan Timur,” katanya. (PR)

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home