Loading...
INDONESIA
Penulis: Elvis Sendouw 14:14 WIB | Selasa, 02 September 2014

Presiden Harapkan Media Indonesia Mendunia

Foto halaman depan berbagai surat kabar nasional menampilkan foto dan berita kemenangan pasangan capres-cawapres nomor urut dua Joko Widodo-Jusuf Kalla pada Pilpres 2014 di Jakarta, Rabu (23/7). Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Selasa 22 Juli 2014 pukul 21.33 WIB secara resmi menetapkan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2014-2019 dengan perolehan 70.997.833 suara (53,15 persen), ungggul atas atas pasangan nomor urut 1 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang memperoleh 62.576.444 suara (46,85 persen). (Foto: Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengharapkan Indonesia memiliki satu media massa yang mendunia dan mampu bersaing dengan media-media dunia lainnya.

Presiden menyampaikan hal itu saat memberikan sambutan pembukaaan rapat pimpinan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) 2014 di Istana Negera, Jakarta, Selasa (2/9).

"Indonesia tak boleh kalah, meskipun dalam bahasa Indonesia, rasanya kita bisa, kita memiliki sumber daya yang talented (berbakat)," kata Presiden Yudhoyono.

Presiden merasa akan sangat membanggakan bila ada media massa Indonesia yang mendunia dan meliput peistiwa-peristiwa besar di berbagai dunia.

Presiden mengungkapkan, dirinya setiap hari selam dua jam mulai pukul 9 atau 10 malam berbagai persitiwa dunia melalui televisi baik di Eropa, Afrika, Asia Timur. 

"Apa yang saya lihat ada di CNN, BBC, Aljazera dan semua yang saya lihat satu per satu. Indonesia tidak boleh kalah," katanya.

Sementara itu, dalam acara pembukaan rapim KPI dihadiri Pimpinan KPI Pusat dan Daerah, para pejabat baik dari kalangan menteri, legislatif, dewan pers, pimpinan KPU dan undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Presiden Yudhoyono mengharapkan agar KPI mampu menjaga dan mengawal agar lembaga penyiaran publik dapat sebesar-besarnya untuk kemaslahatan publik, dan turut mematangkan demokrasi di Indonesia.

"Kita dapat membulatkan ikhtiar kita untuk terus mematangkan dan memekarkan demokrasi termasuk didalamnya meningkatkan peran KPI serta kontribusi lembaga-lembaga penyiaran publik terhadap pembangunan bangsa," kata Presiden.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home