Loading...
DUNIA
Penulis: Eben E. Siadari 20:00 WIB | Kamis, 03 September 2015

Presiden Israel Hadiahi Paus Bebatuan Bertuliskan Ayat-ayat Mazmur

Paus Fransiskus bercakap-cakap dengan Presiden Israel, Reuven Rivlin, dalam pertemuan perdana mereka berdua di Vatikan, 3 September 2015 (Foto: Reuters)

VATIKAN, SATUHARAPAN.COM - Paus Fransiskus hari ini, Kamis, 3 September, menerima  Presiden Israel, Reuven Rivlin, untuk pertama kalinya, dalam sebuah pertemuan yang dipandang sebagai  upaya untuk meredakan ketegangan yang muncul tahun ini ketika Vatikan melakukan penandatanganan bersejarah pertama dengan Palestina.

Vatikan mengatakan pertemuan itu merupakan "diskusi yang hangat" dan bertujuan untuk membahas "situasi politik dan sosial di Timur Tengah, yang dipengaruhi oleh beberapa konflik, dengan perhatian khusus pada kondisi Kristen dan kelompok minoritas lainnya."

Paus Fransiskus, sebagaimana dilaporkan oleh AFP,  menekankan "pentingnya meningkatkan iklim saling  percaya antara Israel dan Palestina" serta "dimulainya kembali perundingan langsung" untuk "kesepakatan menghormati aspirasi yang sah dari dua populasi."

Vatikan juga menggarisbawahi "pentingnya dialog lintas agama  diakui, bersama dengan tanggung jawab pemimpin agama dalam mempromosikan rekonsiliasi dan perdamaian."

Rivlin, didampingi istrinya, menghabiskan setengah jam dengan Paus asal Argentina itu sebelum bertemu dengan Menteri Luar Negeri Vatikan, Pietro Parolin.

Paus menghadiahi Rivlin sebuah medali perunggu terdiri dari dua bagian yang terpisah yang disatukan oleh cabang zaitun, simbol perdamaian, dengan kata-kata "upaya mencari persatuan mengalahkan apa yang terpisah," tertulis di atasnya.

Presiden Israel memberi Fransiskus hadiah yang terbuat dari bebatuan vulkani yang menampilkan tulisan sebuah ayat dari Mazmur, dan berkata kepada Paus: ". Saya pikir ayat itu tepat untuk mengingatkan  asal mula bersama agama Yahudi dan Kristen"

Pertemuan ini merupakan yang pertama antara kepala negara baru Israel itu dengan Paus, yang telah menjalin hubungan kepercayaan dengan pendahulu Rivlin yang juga pemenang hadiah Nobel, Shimon Peres.

Hubungan kedua negara tegang pada bulan Juni akibat penandatanganan bersejarah pertama kesepakatan antara Gereja Katolik dan Palestina, dua tahun setelah yang terakhir secara resmi diakui oleh Vatikan sebagai sebuah negara.

Ketegangan berlanjut  oleh serangan ekstremis Yahudi terhadap gereja-gereja dan protes Kristen di sebuah kota Kristen Palestina dekat Betlehem terhadap pengerjaan baru pada tembok pemisah Tepi Barat Israel.

Isu panas lainnya adalah sekolah Kristen di Israel yang mogok yang merasa didiskriminasi oleh Israel dalam hal pendanaan.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home