Loading...
BUDAYA
Penulis: Melki Pangaribuan 19:00 WIB | Selasa, 20 Desember 2016

Presiden Jokowi Dinobatkan Jadi Raja Dayak

Presiden Jokowi Dinobatkan Jadi Raja Dayak
Presiden Joko Widodo dinobatkan sebagai "Raja Haring Hatungku Tungket Langit" dalam prosesi pemberian gelar yang dipimpin langsung oleh Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalimantan Tengah, Agustiar Sabran, di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, sekitar pukul 09.40 WIB, hari Selasa (20/12). (Foto-foto: BPMI Setpres)
Presiden Jokowi Dinobatkan Jadi Raja Dayak
Gelar itu dapat dimaknai dengan raja bijaksana yang berkepribadian luhur dan penopang keutuhan bangsa.
Presiden Jokowi Dinobatkan Jadi Raja Dayak
Penganugerahan gelar ini dimaksudkan sebagai bentuk penghargaan masyarakat Dayak kepada Presiden Joko Widodo yang dianggap mampu menjadi pemimpin bangsa Indonesia yang menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa.

PALANGKA RAYA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana beserta rombongan disambut hangat saat tiba di Bandar Udara Tjilik Riwut, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, sekitar pukul 09.40 WIB, hari Selasa (20/12).

Kedatangan Presiden Jokowi langsung disambut dengan tarian tradisional Dayak khas Kalimantan Tengah.

Setelahnya, Presiden juga dinobatkan sebagai "Raja Haring Hatungku Tungket Langit". Adapun gelar itu dapat dimaknai dengan raja bijaksana yang berkepribadian luhur dan penopang keutuhan bangsa.

Prosesi pemberian gelar dipimpin langsung oleh Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalimantan Tengah, Agustiar Sabran, beberapa saat setelah rombongan Presiden mendarat.

Sabran menerangkan bahwa penganugerahan gelar ini dimaksudkan sebagai bentuk penghargaan masyarakat Dayak kepada Presiden Joko Widodo yang dianggap mampu menjadi pemimpin bangsa Indonesia yang menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa.

"Ini wujud masyarakat Dayak mendukung pemerintahan Presiden Jokowi," kata Sabran dalam keterangannya.

Dalam prosesi penobatan tersebut, turut hadir sejumlah tokoh Dayak Kalimantan Tengah, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan  Menteri Kesehatan Nila Moeloek. (Setpres)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home