Loading...
SAINS
Penulis: Yoanes Sahala 12:59 WIB | Rabu, 26 April 2017

Presiden Jokowi Ingin Pejabat Berpikir Seperti Elon Musk

Gesit mengikuti perubahan
Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana menghadiri pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (MUSRENBANGNAS) Tahun 2017 di Ruang Birawa, Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, hari Rabu (26/4). (Foto: BPMI Setpres)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) di hadapan jajaran dan para kepala daerah, menyampaikan pentingnya beradaptasi dengan perkembangan kondisi dunia dan juga teknologi masa kini.

Saat meresmikan pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (MUSRENBANGNAS) Tahun 2017 di Ruang Birawa, Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, hari Rabu (26/4), Presiden menekankan agar seluruh pihak dapat mengembangkan pola pikir yang mampu melihat jauh ke depan.

"Orang sudah berpikir jauh. Coba lihat Elon Musk, dia berpikir mengenai hyperloop, Tesla, dan SpaceX. Saat kita masih berpikir mengenai mengurus pelabuhan dan tol, mereka sudah berpikir ke mana-mana. Berpikir ke arah masa depan yang fantastik," kata Presiden Jokowi.

Elon Musk merupakan tokoh bisnis, penemu, dan industrialis Amerika Serikat. Ia merupakan pendiri dan CEO SpaceX. Sedangkan Hyperloop merupakan konsep sistem transportasi berkecepatan tinggi yang diajukan oleh wiraswasta Elon Musk.

Perubahan yang semakin cepat itu mengharuskan kita untuk turut bergerak cepat. Presiden berpendapat bahwa apabila negara tidak mampu bergerak cepat, maka dipastikan negara akan mengalami ketertinggalan.

"Inilah teknologi. Orang lain sudah ke mana-mana, negara lain sudah ke mana-mana. Ini perlu kita ingatkan agar kita sadar betul jangan sampai kita ditinggal," katanya.

Selain itu, persaingan global seperti saat ini menjadikan negara-negara saling berkompetisi. Salah satu yang dapat dirasakan ialah persaingan negara-negara untuk menarik investor ke negara mereka.

Menurut dia, para investor tentu lebih memilih negara yang dapat memberikan pelayanan dan kepastian hukum yang jelas.

"Globalisasi berarti investor punya banyak pilihan. Kita perlu sadari kalau seorang investor tidak jadi berinvestasi di Indonesia, bukan berarti dia tidak jadi investasi. Artinya, dia pindah ke tempat lain. Investasi ini sekarang dinamis dan menjadi rebutan semua negara karena perlambatan ekonomi dunia," kata Presiden.

Hadir dalam acara ini, para pimpinan lembaga negara, menteri-menteri Kabinet Kerja dan para gubernur, bupati dan wali kota. (PR)

 

 

Editor : Melki Pangaribuan


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home