Loading...
INDONESIA
Penulis: Reporter Satuharapan 17:44 WIB | Kamis, 16 Agustus 2018

Presiden Jokowi: Kita Bersyukur Memiliki Pancasila

Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla di Gedung Nusantara, Jakarta, Kamis (16/8) siang. (Foto: OJI/Humas/Setkab)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan, selama 73 tahun, Indonesia sudah menunjukkan diri sebagai bangsa yang tangguh, tahan banting, dan ingin terus berprestasi meraih kemenangan dan kemajuan.

“Kita bersyukur telah mampu memanfaatkan kebinekaan dengan ciri khas budayanya masing-masing dan dengan kearifan lokalnya masing-masing untuk menjadi sumber energi kemajuan bangsa, menjadi sumber energi yang tidak pernah habis,” kata Presiden Jokowi dalam Pidato Kenegaraan dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-73 Proklamasi Kemerdekaan RI Tahun 2018, pada Sidang Bersama DPR-RI dan DPD-RI, di Gedung Nusantara, Jakarta, Kamis (16/8) siang.

Presiden Jokowi mengatakan, Indonesia bersyukur memiliki Pancasila sebagai sumber energi ideologis bangsa, yang memandu seluruh anak bangsa dalam mewujudkan janji-janji kemerdekaan.

“Pancasila adalah bintang pengarah, penggerak, sumber inspirasi, dan sekaligus sebagai pemersatu bangsa Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika,” ujar Presiden.

Dengan berpegang teguh pada Pancasila, Presiden Jokowi meyakini Indonesia akan menjadi bangsa yang berdaulat dan bermartabat dalam pergaulan bangsa-bangsa lain di dunia, duduk sama rendah, berdiri sama tinggi.

Ditambahkan Presiden, Indonesia bersyukur menjadi negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, sekaligus menjadi negara demokrasi terbesar keempat di dunia. Ia menyebutkan, Indonesia telah berhasil lepas dari ketakutan terhadap ancaman instabilitas dan kekerasan politik dalam setiap regenerasi kepemimpinan nasional maupun daerah.

“101 pemilihan kepala daerah serentak di tahun 2017 dan 171 pemilihan kepala daerah serentak di tahun 2018 telah berhasil kita laksanakan dengan aman dan damai,” ungkap Presiden seraya menambahkan, rakyat menyambut pesta demokrasi itu dengan kegembiraan, dengan antusiasme yang tinggi, serta kedewasaan politik yang semakin matang.

Atas dasar pengalaman yang panjang dalam berdemokrasi itu, Presiden Jokowi meyakini, Insya Allah Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden yang akan diselenggarakan secara serentak di tahun 2019 akan berlangsung dengan aman, damai, dan demokratis.

Perlu Keberanian dan Ketegasan

Pada bagian lain pidato kenegaraannya, Presiden Jokowi mengemukakan, bahwa bangsa Indonesia membutuhkan keberanian dan ketegasan untuk mengambil keputusan yang terbaik bagi kepentingan rakyat Indonesia, termasuk ketegasan untuk melindungi hutan dan lahan.

Upaya itu, dinilai Presiden Jokowi telah membuahkan hasil. Hal ini terlihat, menurut Presiden, dari menurunnya area kebakaran hutan dan lahan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada aparat TNI, Polri, pemerintah daerah, dan seluruh warga masyarakat yang dengan penuh dedikasi mencegah dan melawan ancaman kebakaran hutan,” kata Presiden Jokowi.

Ketegasan, lanjut Presiden, juga dibutuhkan dalam pemberantasan narkoba yang merusak masa depan bangsa. Ia mengingatkan, upaya ini membutuhkan kerja bersama semua pihak guna menyelamatkan nyawa belasan ribu putra-putri, yang setiap tahunnya menjadi korban kejahatan narkoba.

Presiden juga menegaskan, bahwa ketegasan harus dilakukan dalam menjaga kekayaan alam untuk berdaulat atas sumber daya alam bangsa Indonesia. Lebih lanjut, Presiden menyampaikan agar kedaulatan maritim, mulai dari laut, teluk, sampai dengan samudra terus dijaga.

“Kita tidak main-main dengan aksi pencurian ikan yang dulu sering terjadi di perarian kita,” ujar Presiden.

Presiden menyampaikan, setelah beberapa dekade berada di tangan pihak lain, Blok Migas Mahakam, Blok Migas Sanga-Sanga, Blok Migas Rokan, dan mayoritas saham Freeport kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi yang sebesar-besarnya digunakan bagi kemakmuran rakyat.

Selain itu, Presiden menegaskan, semua harus menjaga NKRI, meneguhkan ikrar Bhinneka Tunggal Ikamencegah dan memberantas terorisme sampai ke akar-akarnya.

“Kita dukung peran ulama, tokoh masyarakat, pendidik, organisasi-organisasi keagamaan, organisasi-organisasi kemasyarakatan dan keluarga untuk menghadang paparan ajaran radikal kepada generasi muda kita,” ucap Presiden.

Ia menegaskan, pemerintah mendukung sinergi Kepolisian, TNI, BIN, BNPT, dan seluruh elemen bangsa Indonesia dalam mencegah dan melawan terorisme.

Untuk itu, Presiden memastikan, Pemerintah akan terus memastikan stabilitas keamanan, termasuk dengan alutsista yang lebih modern serta meningkatkan kemampuan, profesionalisme, dan kesejahteraan TNI dan Polri.

“Sebagai negara yang besar, kita harus melindungi kedaulatan negara kita dengan membangun sistem pertahanan yang modern dan TNI yang profesional,” tutur Presiden seraya menambahkan, bahwa reformasi Polri terus dilanjutkan untuk meningkatkan kepercayaan publik.

Adapun terkait penghormatan, perlindungan, pemenuhan, dan penegakan Hak Asasi Manusia (HAM), Presiden Jokowi menyampaikan, bahwa pemerintah berupaya mempercepat penyelesaian kasus-kasus HAM masa lalu, serta meningkatkan perlindungan HAM agar kejadian yang sama tidak terulang lagi di kemudian hari.

Pidato Kenegaraan Presiden RI dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-73 Proklamasi Kemerdekaan RI Tahun 2018 itu dihadiri oleh Presiden ketiga RI BJ. Habibie, Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri, Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Mufidah Jusuf Kalla, pimpinan dan anggota DPR-RI dan DPD-RI, juga para Ketua dan Wakil Ketua Lembaga Negara, para menteri Kabinet Kerja, pimpinan lembaga pemerintah non kementerian, dan para duta besar negara sahabat. (Setkab)

 

 

Editor : Melki Pangaribuan


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home