Loading...
INDONESIA
Penulis: Bayu Probo 17:24 WIB | Jumat, 19 Desember 2014

Presiden: Lawan Pencuri Ikan Itu Bela Negara

Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno (kanan) menyaksikan penandatanganan dokumen Pencanangan Gerakan Nasional Bela Negara oleh (kiri-kanan) Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Ristek dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir dan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi pada peringatan Hari Bela Negara di Silang Monas, Jakarta, Jumat (19/12). Peringatan tersebut selain untuk memperingati deklarasi PDRI oleh Syafruddin Prawira Negara di Sumatera Barat pada 19 Desember 1948 juga menampilkan berbagai atraksi salah satunya pengibaran bendera Merah Putih terbesar didunia dengan ukuran 2.250 m2. (Foto: Antara/Muhammad Adimaja)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Presiden Joko Widodo, mengatakan bentuk bela negara yang perlu dilakukan saat ini adalah melawan dan membebaskan bangsa ini dari kemiskinan, keterbelakangan, kebodohan dan ketergantungan, termasuk perlawanan terhadap aksi pencurian ikan.

"Tugas bela negara ini adalah tugas yang sangat berat. Dengan semangat persatuan, kerja keras, dan perjuangan kita bersama, tugas berat itu kita bisa pikul bersama," kata Presiden Jokowi dalam pidatonya yang dibacakan oleh Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdjiatno pada upacara peringatan Hari Bela Negara, di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Jumat (19/12).

Presiden Jokowi berhalangan hadir pada acara tersebut. Upacara itu dihadiri sejumlah menteri Kabinet Kerja seperti Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin, Menpan RB Yuddy Chrisnandi, Mendagri Tjahjo Kumolo, Menpora Imam Nahrowi, Menhan Ryamizard Ryacudu serta Menristek dan Dikti M Nasir. Hadir pula Kepala BIN Marciano Norman serta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Saat ini, tantangan dan ancaman terhadap kedaulatan bangsa sifatnya sudah multidimensi. Itu menunjukkan, ancaman tidak lagi bersifat konvensional atau fisik semata, tetapi non fisik juga.

"Bagi saya, upaya untuk melawan aksi pencurian ikan adalah bela negara. Setiap tahun ratusan juta ton ikan dicuri. Bagi saya upaya mewujudkan kedaulatan pangan adalah bela negara," ujar Presiden.

Bentuk bela negara lainnya adalah para guru, bidan, dan tenaga-tenaga kesehatan yang tengah berjuang melakukan tugas-tugas di tanah air, di kawasan perbatasan, di pulau-pulau terluar. Mereka yang telah membuat republik ini tetap eksis untuk hadir melayani rakyat.

Hal lain adalah upaya bersama terhadap ancaman kemiskinan, keterbelakangan dan ketertinggalan adalah upaya bela negara. Negara ini akan menjadi kokoh dan besar, ketika bisa memberikan kemakmuran dan kesejahteraan bersama.

Selain itu, ancaman atas kedaulatan Indonesia adalah tindak pidana korupsi yang nyata-nyata merusak pondasi kedaulatan bangsa Indonesia. Upaya untuk melawan korupsi di semua tingkatan merupakan perwujudan kita terhadap bela negara, katanya.

Di tempat yang sama, Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu mengemukakan pelajaran bela negara akan dimulai dari Sekolah Dasar agar konsep bela negara benar-benar dipahami, jangan sampai setelah dewasa, seseorang sama sekali tidak mengerti masalah bela negara.

"Tidak ada orang lain yang melindungi bangsa kita selain kita. Kalau tanpa ada bela negara, mana ada perhatian. Jadi kita harapkan mulai dari SD, pelajaran bela negara ini harus diberikan. Jangan sampai sudah besar dia enggak ngerti apa-apa soal bela negara," kata Menhan.

Ryamizard menyebutkan, masalah bela negara bukan soal perang saja, namun bagaimana membangun, menjaga persatuan dan kesatuan. Bela negara juga bagaimana mempersatukan negara ini.

"Mereka (anak-anak sekolah) harus tahu," tuturnya.

Konsep bela negara disatukan atau diselaraskan dengan konsep revolusi mental yang dikampanyekan Presiden Jokowi. Dalam kaitan dengan bela negara, intinya adalah bagaimana mental masyarakat diubah agar siap untuk membela negara. (Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home