Loading...
EKONOMI
Penulis: Bayu Probo 14:34 WIB | Senin, 15 September 2014

Presiden: MP3EI Perlu Rp 4.700 Triliun

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kedua kiri) didampingi Wapres Boediono (kedua kanan), Gubernur DKI sekaligus presiden terpilih Joko Widodo (kanan) dan Menko Perekonomian Chairul Tanjung (kiri) menghadiri acara Kemajuan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025 di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (5/9). Acara tersebut sekaligus menjadi momentum peresmian dan ground breaking proyek-proyek ekonomi MP3EI di Koridor Ekonomi Indonesia. (Foto: Antara)

BALIKPAPAN, SATUHARAPAN.COM – Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan proyek Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) sejak 2011 hingga 2025 membutuhkan anggaran sekitar Rp 4.700 triliun.

“Dana sebesar itu tentu sangat besar, tidak mungkin dapat dipenuhi oleh APBN dan APBD, sehingga harus ada peran swasta beserta BUMN dan BUMD,” ujar Presiden Yudhoyono dalam pidatonya ketika meresmikan 10 proyek MP3EI wilayah Kaltim di Balikpapan, Senin (15/9).

Dana yang mencapai Rp 4.700 triliun tersebut, dia melanjutkan, 40 persen merupakan dana dari pengusaha atau pihak swasta yang diutamakan investor dari dalam negeri, selanjutnya investor dari luar negeri.

Kemudian 25 persen dari BUMN dan BUMD, 15 persen dari APBN, dan sisanya yang 20 persen merupakan patungan dari pemerintah dan swasta.

“Inilah cetak biru pembangunan Indonesia, cetak biru ini harus dipahami oleh seluruh masyarakat Indonesia. Saya juga sudah bertemu Joko Widodo, presiden terpilih, agar mengetahui dan melanjutkan cetak biru ini,” ujarnya.

Dalam membangun bangsa, harus ada keseimbangan antara pembangunan infrastruktur dan upaya mengurangi angka kemiskinan, termasuk meningkatkan pendidikan agar sumberdaya manusia Indonesia meningkat.

Apabila APBN terlalu banyak untuk mendanai pembangunan infrastruktur, katanya, maka pembangunan pendidikan dan upaya pengurangan kemiskinan terhambat. Hal ini tentu tidak sehat. Itulah sebabnya dalam MP3EI peran APBN diperkecil menjadi 15 persen.

“Dalam kaitan MP3EI ini, saya melihat Provinsi Kaltim terus bergerak maju menuju masa depan lebih baik, termasuk terus membangun infrastruktur perhubungan,” ujar Presiden yang sempat menghentikan pidatonya beberapa menit karena mendengar suara azan Zuhur.

Dalam pidato yang dilakukan di gedung terminal kedatangan Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman (Samsul) Sepinggan, Balikpapan itu, Presiden Yudhoyono mengatakan bahwa konsep besar membangun Indonesia ke depan adalah melalui rancangan pembangunan jangka panjang.

Untuk mendukung program jangka panjang tersebut, tentu disertai pula dengan pembangunan jangka menengah dan pembangunan yang dilakukan tiap tahun mulai dari pusat, provinsi, hingga di tingkat kabupaten maupun kota.

Sedangkan 10 proyek MP3EI wilayah Kaltim yang diresmikan Presiden adalah terminal baru Bandara Samsul Sepinggan, tiga bandara di kawasan perbatasan dengan Malaysia, yakni Bandara Long Apung, Long Bawan, dan Datah Dawai.

Kemudian PLTU Embalut dan PLTU Peaking di Kutai Kartanegara, PLTG Senipah di Balikpapan, sumur migas Sisi-NUBI dan sumur migas lapangan Ruby di lepas pantai Kaltim, serta Gedung VIP di Bandara Sepinggan Balikpapan. (Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home