Loading...
INDONESIA
Penulis: Reporter Satuharapan 12:21 WIB | Sabtu, 18 Februari 2017

Presiden: NTT Fokus Tiga Aspek Pembangunan Strategis

Presiden Joko Widodo dalam acara Financial Closing Pembiayaan Investasi Non-Anggaran Pemerintah (PINA) di Istana Negara, Jakarta, hari Jumat (17/2). (Foto: Dok satuharapan.com/BPMI Setpres)

KUPANG, SATUHARAPAN.COM – Presiden Joko Widodo meminta Gubernur Nusa Tenggara Timur untuk fokus mengembangkan tiga aspek pembangunan yang strategis guna dorong pertumbuhan ekonomi daerah setempat seperti infrastruktur jalan dan sumber daya air, wilayah perbatasan, dan pariwisata.

"Ketiga asepk ini (infrastruktur, perbatasan, dan pariwisata) oleh Pemerintah dinilai stretegis karena mengdongkrak ekonomi masyarakat daerah berpenduduk 5,3 juta jiwa itu," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Nusa Tenggara Timur Andre Koreh di Kupang, Sabtu (18/2).

Permintaan itu disampaikan Presiden dalam rapat terbatas yang dipimpin Presiden Jokowi ketika membahas pelaksanaan proyek strategis nasional dan program prioritas bersama Menteri terkait termasuk Gubernur NTT dan Gubernur Sumatera Utara.

Menurut Andre, di bidang infrastruktur, Presiden menekankan pada pembangunan dan perbaikan jalan, jembatan, embung, bendungan, waduk dan sarana penampung air lain, yang menjadi subsistem pengembangan pertanian.

"Kalau jalan dan jembatannya baik dan berfungsi maksimal, tentunya akses dan hubungan warga dengan warga lainnya berjalan lancar dan dampak ikutannya seperti produktivitas dan pertumbuhan dapat terjadi," katanya.

Produktivitas di sektor pertanian dan perikanan belum maksimal, karena masih terhambat faktor iklim, manusia dan kemajuan teknologi.

"Keinginan Kepala Negara itu didasari pada fakta bahwa produktivitas masih menjadi menjadi tolak ukur kemajuan sebuah daerah dalam upaya pengentasan kemiskinan, menurunkan tingkat ketimpangan keadilan sosial dan membuka lebih banyak lapangan kerja," katanya.

Pembangunan infrastruktur tersebut merupakan suatu keharusan yang tidak boleh ditunda-tunda lagi karena bendungan dan infrakstruktur lainnya dapat dimanfaatkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat seperti air bersih, pengairan lahan pertanian dan perkebunan hingga pembangkit lisrik.

Demikian pula pembangunan dan pengembangan daerah-daerah perbatasan yang letaknya berbatasan langsung dengan Timor Leste sebagai garda depan Indonesia.

Secara garis besar demikian Andre, Presiden Jokowi melalui Peraturan Presiden (Perpres) No 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional yang ditetapkan pada 8 Januari 2016, ada 10 proyek strategis nasional di Nusa Tenggara Timur.

Proyek-proyek itu adalah pertama, revitalisasi bandara Labuan Bajo, Komodo; kedua, pengembangan Pelabuhan Kupang; ketiga, Pos Lintas Batas Negara (PLBN) dan Sarana Penunjang Motaain, Kabupaten Belu; keempat, PLBN dan sarana penunjang Motamassin Kabupaten Malaka; kelima, PLBN dan sarana penunjang Wini kabupaten Timor Tengah Utara.

Kemudian keenam, Bendungan Raknamo; ketujuh, Bendungan Rotiklod; kedelapan, Bendungan Kolhua; kesembilan, Bendungan Mbay; serta kesepuluh percepatan infrastruktur transportasi, listrik, dan air bersih untuk 10 kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN).(Ant)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home