Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 15:45 WIB | Selasa, 29 November 2016

Presiden Sampaikan Deregulasi di Hadapan Pengusaha Realestat

Presiden Jokowi pada pembukaan Musyawarah Nasional Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) di Grand Ballroom, Hotel Fairmont, Jakarta, hari Selasa (29/11). (Foto: BPMI Setpres)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Joko Widodo menegaskan kembali komitmen pemerintah dalam deregulasi perizinan dan penyederhanaan birokrasi di sektor properti. Dia mengatakan sudah banyak sekali langkah perizinan yang dipangkas meski diakui masih banyak hal yang harus dibenahi.

Menurut dia, langkah-langkah tersebut merupakan bagian dari Paket Kebijakan Ekonomi ke-13.

"Sudah dilakukan deregulasi perizinan dan penyederhanaan birokrasi di sektor properti. Sudah kita potong-potong, memang masih ada yang perlu diperbaiki lagi,” kata Presiden Jokowi pada pembukaan Musyawarah Nasional Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) di Grand Ballroom, Hotel Fairmont, Jakarta, hari Selasa (29/11).

“Dulu 33 izin, sekarang hanya 11 izin. Dulu sampai 900 hari, sekarang hanya 40 hari kurang lebih. Tapi dalam pelaksanaannya kalau masih ada masalah silakan disampaikan kepada kita," dia menambahkan.

Presiden menjelaskan inti dari Paket Kebijakan Ekonomi ke-13 yang telah diluncurkan tersebut ialah dalam rangka mempercepat penyediaan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan harga terjangkau. Paket kebijakan tersebut sekaligus mengurangi regulasi dan biaya bagi pengembang untuk membangun rumah.

"Sekali lagi rumah MBR, bukan yang lain. Nanti yang dikebut yang lain, yang MBR ditinggalkan. Jangan sampai salah di lapangan yang banyak dibangun malah rumah orang yang sering hanya dipakai untuk investasi, sudah punya dua atau tiga rumah sebelumnya," katanya.

Meski pemerintah telah berupaya untuk menyederhanakan langkah-langkah perizinan dan upaya-upaya lainnya, disadari bahwa dalam realisasinya di lapangan masih ditemukan adanya kendala. Presiden Jokowi berkomitmen untuk selalu membenahi segala kekurangan yang ada sembari berharap adanya masukan dan dialog yang konstruktif untuk mencari solusi secara bersama-sama.

"Saya tahu bahwa di lapangan masih ada kendala, baik yang berupa perizinan tata ruang dan lain-lain. Baik di pusat maupun di daerah. Tetapi sekali lagi, ini akan terus kita perbaiki, kita benahi. Saya terima laporan dari berbagai pihak. Bahkan saya juga cari tahu sendiri kondisi nyata di lapangan,” kata Presiden Jokowi

“Di sini saya ingin sampaikan bahwa ketika ada masalah di lapangan, tolong langsung dilaporkan dan bersama-sama kita carikan solusinya apalagi kalau itu menyangkut masalah rumah MBR," dia menegaskan.

Usai memberikan sambutan, Presiden Joko Widodo secara resmi sekaligus membuka jalannya Musyawarah Nasional REI ke-15 tahun 2016. Hadir dalam acara tersebut di antaranya Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeljono. (Setpres)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home