Loading...
INDONESIA
Penulis: Sotyati 13:45 WIB | Sabtu, 30 Juli 2016

Presiden: Stop Kekerasan Anak

Ilustrasi: Foto korban kekerasan anak, alm Renggo Khadafi (11 ) dibawa kerabat dalam acara pemakaman di TPU Kampung Asem, Makasar, Jakarta Timur, Minggu (4/5/2014). (Foto: Dok satuharapan.com/Antaranews//Wibowo Armando).

KUPANG, SATUHARAPAN.COM - Dalam momentum puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-23, di Kupang, NTT, Presiden Jokowi meminta distopnya kekerasan kepada anak.

"Keluarga sebagai pihak terdepan bagi anak harus memastikan bahwa fungsi perlindungan benar-benar terwujud, kekerasan terhadap anak harus disetop dan tidak bisa kita biarkan lagi," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) di hadapan 1.200 orang yang hadir dalam Puncak Acara Peringatan Harganas ke-23 di Alun-Alun Provinsi NTT, Kupang, Sabtu (30/7).

Karena itu, kata Presiden, momentum Harganas pada tahun ini harus bisa dimaknai sebagai upaya untuk menguatkan fungsi keluarga secara menyeluruh.

Fungsi-fungsi keluarga yang dimaksud Presiden di antaranya fungsi keagamaan, fungsi sosial, dan fungsi dalam nilai-nilai keutamaan meliputi fungsi pendidikan, fungsi reproduksi, fungsi pembinaan lingkungan, dan fungsi perlindungan.

"Jika keluarga bisa memupuk pola pikir dan perilaku yang produktif maka kita akan bisa melahirkan generasi emas Indonesia, generasi pemenang, generasi yang cerdas, generasi yang kreatif, generasi yang inovatif, generasi produktif, dan generasi visioner," tuturnya.

Karena itu, Presiden mengapresiasi inisiatif BKKBN yang mengedepankan empat konsep besar dalam Harganas tahun ini.

"Empat konsep besar dalam Harganas yakni keluarga berkumpul, keluarga berinteraksi, keluarga berdaya, dan keluarga berbagi," ujarnya.

Namun, Presiden menegaskan, keempat konsep tersebut hendaknya jangan hanya menjadi jargon tetapi bisa diterjemahkan dengan jelas dan terperinci menjadi kerja nyata yang dilakukan oleh BKKBN.

Pada kesempatan itu, Presiden di tengah pidatonya menyempatkan diri untuk memanggil dan berinteraksi dengan beberapa ibu yang menjadi pelaku program kependudukan dan KB serta salah satu anak sekolah di NTT.

Salah satu di antaranya, Fatmawati Laga, yang tinggal di Kelurahan Patubesi, Kecamatan Kota Lama RT18/RW04 Kupang, NTT, yang menjadi Pengurus Kader Posyandu Flamboyan III.

Fatmawati diminta untuk menyanyikan Mars KB yang akrab didengar Presiden Jokowi sejak kecil. Setelah itu, Presiden menghadiahi Fatmawati sebuah sepeda.

"Tingkatkan terus pengabdian, semangat, serta prestasi dalam menyukseskan program kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga," kata Presiden.

Tampak hadir dalam acara tersebut Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Farouk Muhammad, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kepala BKKBN Surya Chandra Surapaty, dan Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya.(Ant)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home