Loading...
RELIGI
Penulis: Endang Saputra 11:31 WIB | Kamis, 12 Mei 2016

Prihatin Konflik Antarumat, GP Ansor Gelar Global Unity Forum

Ketua Umum GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas (kiri). (Foto: Dok.satuharapan.com/Endang Saputra)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Berbagai bentuk kekerasan mengatasnamakan agama yang terjadi di berbagai belahan dunia menjadi keprihatinan Gerakan Pemuda (GP) Ansor. Organisasi kepemudaan Nahdlatul Ulama (NU) ini menginisiasi pertemuan organisasi kepemudaan dari seluruh dunia dalam Global Unity Forum (GUF) 2016, Kamis (12/5).

“Kami yakin forum ini mampu menghasilkan pemahaman dan pijakan bersama sebagai manusia untuk menyelamatkan peradaban dunia dari tragedi kemanusiaan yang timbul karena kekerasan atas nama agama,” kata Ketua Umum GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas, di Jakarta, Selasa (10/5) malam.

Yaqut mengatakan, saat ini berbagai kekerasan atas nama agama terjadi hampir di seluruh belahan dunia. Perang saudara di Suriah yang tak kunjung surut, ancaman bom bunuh diri di berbagai Negara Eropa, hingga konflik Israel-Palestina merupakan bukti agama masih dijadikan legitimasi untuk menyerang dan menyakiti sesama.

“Ironisnya kekerasan-kekerasan itu memicu Islamphobia di mana-mana. Islam seolah menjadi pesakitan karena sebagian besar pelaku kekerasan mengaku beragama Islam,” kata dia.

Dia mengatakan, GUF diharapkan mampu menjadi forum dialog antarpenganut agama untuk mencari solusi atas berbagai tindak kekerasan yang terjadi. Menurut dia, tindak kekerasan atas nama agama biasanya terjadi karena kekeliruan tafsir atas pesan-pesan agama.

“Agama semestinya membawa setiap penganutnya hidup damai di muka bumi. Kalau yang terjadi sebaliknya berarti ada yang bermasalah terhadap cara pandang dan tafsir atas pesan utama dari agama,” kata dia.

Sementara itu Ketua Panitia GUP 2016, Abdul Aziz Wahid, mengatakan, forum ini melibatkan ulama, tokoh-tokoh lintas agama, dan kalangan aktivis pemuda lintas agama dari berbagai negara.

Pemuda dan pemuka agama, lanjutnya, berperan penting dalam mengejawantahkan nilai toleransi dan kerukunan dalam kebinekaan agama serta budaya.

“Kami berharap delegasi dari berbagai negara dan agama ini mampu duduk setara dalam mencari solusi kekerasan atas nama agama,” katanya.

Aziz mengatakan, GUF 2016 menghadirkan pembicara dari GP Ansor, Indonesian Catholic Bishop Conference (KWI), perwakilan dari Kristen Koptik Mesir, perwakilan dari Myanmar, dan perwakilan dari Rabbi Yahudi. Acara dilangsungkan sehari di Hotel Acasia Jakarta.

“GP Ansor mengajak semua pihak, terutama para pemuka agama, budayawan, dan organisasi kepemudaan lintas agama untuk menyerukan penghentian konflik atas nama agama di mana pun guna menjaga marwah ajaran agama,” kata Ketua Bidang Hubungan Internasional PP GP Ansor ini. (PR)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home