Loading...
EKONOMI
Penulis: Bayu Probo 12:09 WIB | Jumat, 15 Agustus 2014

Profesor IPB: Ekonomi Kelautan Indonesia Makin Strategis

Usai menerima surat penetapan dari KPU sebagai Presiden RI terpilih, Joko Widodo menuju ke Pelabuhan Sunda Kelapa Jakarta Utara, Selasa (22/7) menyampaikan pidato kemenangan di atas kapal Phinisi, sebagai simbol yang kuat bahwa Indonesia akan menjadi poros maritim dunia. (Foto: Elvis Sendouw)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor, Rokhmin Dahuri menyatakan ekonomi kelautan Indonesia akan makin strategis mengingat mayoritas perdagangan dunia berlangsung di antara negara-negara di Asia Pasifik.

“Posisi Indonesia sangat menguntungkan dan memiliki potensi pasar yang sangat baik, ekonomi kelautan Indonesia seharusnya makin strategis,” ujar Rokhmin dalam diskusi bertajuk “Poros Maritim untuk Kesejahteraan dan Keadilan” di Jakarta, Kamis (14/8).

Rokhmin menilai bahwa 70 persen total perdagangan dunia kini berlangsung di negara-negara Asia Pasifik. Hal ini sebagai indikasi telah terjadi pergeseran pusat ekonomi dunia dari poros Atlantik menjadi poros Asia Pasifik.

Sementara itu, lebih dari 75 persen perdagangan di wilayah Asia Pasifik menggunakan transportasi laut, dan 45 persen di antaranya melalui wilayah Indonesia (Alur Laut Kepulauan Indonesia/ALKI).

“Ini menunjukkan bahwa posisi kita sangat strategis, diapit dua samudera dan dua benua. Sejatinya kita bisa mendapatkan keuntungan paling besar dari posisi kelautan global tersebut,” ujar Rokhmin.

Kendati demikian, pada kenyataannya Rokhmin menilai bahwa hingga saat ini kontribusi kelautan atas pertumbuhan ekonomi nasional masih jauh lebih kecil dibandingkan dengan potensinya.

Kontribusi seluruh sektor ekonomi kelautan terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia dikatakan oleh Rokhmin baru mencapai 22 persen, karena pembangunan masih difokuskan di daratan saja.

“Padahal wilayah Indonesia mencapai 5.193.252 km2 yang terdiri atas 1.890.754 km2 daratan dan 3.302.498 km2 lautan. Itu artinya dua pertiga wilayah Indonesia adalah lautan dan kita seharusnya bisa dimanfaatkan,” pungkas Rokhmin. (Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home