Loading...
INDONESIA
Penulis: Kartika Virgianti 07:29 WIB | Jumat, 04 Juli 2014

Psikolog: Pilih Capres yang Bisa Menginspirasi Rakyatnya

(Dari kiri ke kanan) Ketua Himpsi Jaya, Dr. Johannes A.A. Rumeser, Guru Besar Fakultas Psikologi UI, Prof. Dr. Suprapti Sumarmo Markam, Pakar Psikologi Politik dari Laboratorium Psikologi Politik UI, Prof. Dr. Hamdi Muluk, dan Psikolog Universitas Padjajaran, Dr. Zainal Abidin, M.Si. (Foto: Kartika Virgianti)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ketua Himpunan Psikologi Indonesia Wilayah DKI Jakarta Raya (Himpsi Jaya), Dr. Johannes A.A. Rumeser mencirikan pemimpin yang baik adalah yang bisa menginspirasi rakyatnya.

“Pemimpin yang memberikan contoh adalah yang paling penting. Omongan itu tidak diperhatikan, yang terpenting adalah perbuatannya,” kata Jo dalam acara Menakar Kepribadian Capres Cawapres: Kajian Psikologi Politik, di d'consulate, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (3/7). 

Kemudian dalam konferensi pers tersebut, Jo melakukan eksperimen kecil, di mana ia meminta pers yang hadir di ruangan tersebut untuk mengacungkan jari telunjuknya ke depan. Setelah itu ia meminta untuk menarik jari telunjuk ke dahi, namun yang ia tunjuk ternyata adalah dagu.

Secara spontan, semua orang menunjuk dagu, bukan dahi seperti yang diperintahkan. Inilah eksperimen kecil yang menegaskan bahwa perbuatan pemimpin akan selalu diikuti oleh bawahannya.

“Dalam konteks Indonesia, ada lima perilaku pemimpin yang saat ini dibutuhkan. Pertama, memberi contoh, kedua memberi inspirasi, ketiga mampu men-challange proses, keempat membuat orang lain mampu, kelima bisa menyentuh hati rakyatnya, karena yang menggerakkan orang bertindak itu perasaannya, bukan pikiran,” urai Jo.

Menurut Psikolog Universitas Padjajaran, Dr. Zainal Abidin, M.Si, kajian kepribadian seorang capres sangat penting dalam sistem demokrasi, terlebih sistem demokrasi yang belum terlalu matang seperti Indonesia. Pasalnya, kontribusi dari presiden dan wakil presiden dalam memutuskan persoalan bangsa relatif kecil yaitu hanya 20 persen. Maka telaah kepribadian mereka menjadi penting.

“Untuk memilih pemimpin, saya akan mengambil teori kepemimpinan Bernard M. Bass, bahwa ada tipe kepribadian yang memberikan inspirasi terhadap bawahannya, tetapi dalam konteks demokrasi, pribadi yang bisa menginspirasi rakyatnya,” kata Zainal yang menyatakan hal senada dengan Jo.

Masyarakat kita, lanjut Zainal, memang butuh figur pemimpin yang bisa melakukan sesuatu, memberikan inspirasi baik itu secara intelektual, emosional, sekaligus harga diri, untuk mengangkat harkat dan derajat bangsa yang mungkin sering diremehkan oleh negara lain.

Dalam pengamatan Zainal terkait motif kekuasaan (power motive) capres, Prabowo lebih tinggi. Akan tetapi motif kekuasaan ada dua jenis yaitu personal dan sosial. Inilah yang kemudian jadi pertanyaan selanjutnya, di antara dua capres, memiliki motif kekuasaan jenis yang mana.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home