Loading...
BUDAYA
Penulis: Ignatius Dwiana 17:59 WIB | Sabtu, 11 Januari 2014

Puteri Indonesia Pariwisata 2011 Pentas Bareng Teater Sendiri

Puteri Indonesia Pariwisata 2011 Andi Natassa dan Angel Bertus Kastiarto. (Foto: Ignatius Dwiana)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Puteri Indonesia Pariwisata 2011 Andi Natassa pentas teater bareng Teater Sendiri pada Sabtu (11/1) dan Minggu (12/1) di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta. Dalam pagelaran berjudul ‘Ken Dedes’, Andi Natassa yang akrab dipanggil Caca ini akan berperan sebagai pemeran utama, yaitu Ken Dedes. 

Kisah Ken Dedes diangkat karena kisah ini berasal dari bangsa Indonesia sendiri. Teater Sendiri memang bertujuan menggali kekayaan budaya dan tradisi Indonesia. Hal ini disampaikan Sutradara dan pimpinan Teater Sendiri, Nawir Hamzah.

Angel Bertus Kastiarto yang dalam pementasan ‘Ken Dedes’ berperan sebagai Tunggul Ametung menyebutkan bahwa bahan-bahan pementasan itu diolah dari Kitab Pararaton dan Kitab Negara Kertagama yang ditulis Mpu Prapanca.

Sementara Caca menyampaikan kesannya tentang Teater Sendiri. Teater Sendiri bagi Caca merupakan suatu  kelompok teater yang benar-benar mengangkat nilai tradisi, seni, budaya, dan pariwisata Indonesia. Hal itu yang menjadi alasannya mau bergabung dengan Teater Sendiri.

Puteri Indonesia Pariwisata 2011 ini menyampaikan supaya orang Indonesia untuk tidak lupa akan sejarahnya dan tetap membawa sejarah itu seumur hidupnya.

“Terlepas dari modernisasi yang datang dan juga banyak berpengaruh dengan kehidupan kita, kita tidak boleh lepas dari yang namanya tradisi sebagai bagian dari bangsa Indonesia.” Katanya.

Sinopsis Ken Dedes

Ken Dedes merupakan Nareshwari, perempuan pilihan Dewa. Dia yang akan melahirkan raja-raja Tanah Jawa. Pertanda ini diperoleh Mpu Purwa, ayah Ken Dedes.

Ken Arok, pemuda yang ditemukan pencuri sebagai bayi terbuang di tengah makam ini melihat keistimewaan Ken Dedes. Ken Arok mendapat petunjuk dari Lohgawe jika dapat mempersunting Ken Dedes dan berkuasa. Dengan Keris buatan Mpu Gandring, Ken Arok berupaya memperoleh Ken Dedes dan berkuasa. Dia membunuh suami Ken Dedes, Tunggul Ametung.

Keris buatan Mpu Gandring itu menjadi harapan sekaligus kutukan. Karena keris itu menjanjikan harapan masa depan, tetapi sekaligus menyeret pada kekuasaan, ambisi, nafsu, dendam, dan angkara murka.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home