Loading...
DUNIA
Penulis: Reporter Satuharapan 18:59 WIB | Kamis, 23 Maret 2017

Raja Salman Kecam Serangan London

Perdana Menteri Inggris Theresa May berbicara di luar Downing Street 10 di London, 22 Maret 2017, menyusul serangan teror di Parlemen sebelumnya. Inggris tidak akan mengubah tingkat ancaman meski terjadi serangan di London pada Rabu yang menewaskan tiga orang dan satu penyerang, kata May. (Foto: AFP)
LONDON, SATUHARAPAN.COM - Organisasi-organisasi besar dunia beranggotakan negara-negara Islam dan Raja Arab Saudi menyesalkan serangan teror di pusat kota London Inggris, mengatakan mereka mengutuk aksi terorisme itu.
 
Yousef Bin Ahmad Al-Othaimeen, Sekjen Organization of Islamic Cooperation (Organisasi Kerja Sama Islam/OKI), menyatakan bahwa aksi terorisme bertentangan dengan dasar-dasar Islam. OKI terdiri dari 57 negara mayoritas Muslim dari seluruh dunia.
 
Sementara itu enam negara Gulf Cooperation Council, yang meliputi Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, Kuwait, Bahrain dan Oman, menggambarkan serangan itu sebagai "kejahatan mengerikan yang tidak kompatibel dengan semua nilai-nilai dan prinsip-prinsip kemanusiaan."
 
Saudi Press Agency melaporkan bahwa Raja Arab Saudi Salman mengirim kabel belasungkawa kepada Perdana Menteri Inggris Theresa May di mana dia mengatakan kerajaan "mengutuk keras aksi teroris ini." London adalah tujuan populer bagi ribuan warga Saudi dan wisatawan dari kawasan Teluk.

Empat orang tewas dan 40 terluka setelah ditabrak dan ditikam dalam serangan cepat di gerbang demokrasi Inggris pada Rabu (22/3) yang dihubungkan polisi dengan “terorisme terkait Islam.”

Serangan terjadi di Jembatan Westminster di seberang Big Ben, bangunan ikonis yang menarik jutaan wisatawan dan berdiri di atas Gedung Parlemen Inggris.

Mobil penyerang menyeruduk para pejalan kaki di jembatan itu sebelum menabrak pagar yang mengelilingi Gedung Parlemen yang dijaga ketat, menimbulkan keterkejutan dan kepanikan di parlemen Inggris.

Penyerang kemudian berlari melewati gerbang, mengacungkan pisau dan menikam seorang polisi berusia 48 tahun hingga tewas sebelum ditembak seorang petugas lainnya.

Perdana Menteri Theresa May menggambarkan serangan itu “memuakkan dan keji” dan mengatakan “teroris tersebut memilih untuk menyerang jantung ibu kota kami” dalam serangan yang menargetkan nilai-nilai demokrasi Inggris.

Berdiri di luar kediamannya di Downing Street setelah rapat kabinet darurat, May menyuarakan penantangan dan mengatakan parlemen akan bertemu seperti biasa pada Kamis.

“Kita semua akan maju bersama, jangan pernah menyerah pada teror dan jangan pernah membiarkan suara-suara kebencian dan kejahatan memisahkan kita,” ungkap May.

Pejabat kontraterorisme Inggris Mark Rowley mengatakan empat korban termasuk seorang polisi yang menjaga parlemen dan tiga warga.

“Kami berasumsi itu terorisme terkait Islam,” kata Rowley kepada wartawan, menambahkan para penyidik meyakini mereka mengetahui identitas penyerang yang ditembak mati oleh polisi.

Parlemen dilarang keluar selama beberapa jam dan ratusan anggota parlemen dan pengunjung kemudian dievakuasi ke Westminster Abbey dan markas Kepolisian Metropolitan London. (AP/AFP)

 

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home