Loading...
SAINS
Penulis: Martahan Lumban Gaol 22:30 WIB | Jumat, 28 November 2014

“Rasa Memiliki Lebih Penting daripada Sail Danau Toba”

Diskusi Tokoh Kawasan Danau Toba ‘Perwujudan Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional Danau Toba (Perpres No. 81 Tahun 2014’ di Hotel Alia, Jalan Matraman Raya, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (28/11). Dari kiri: Moderator Diskusi Ellisa Lumban Toruan, Direktur Penataan Ruang dan Wilayah Nasional Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Budi Situmorang, dan Deputi Perencanaan Badan Pelaksana Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) Maurits Pasaribu. (Foto: Martahan Lumban Gaol)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Direktur Penataan Ruang dan Wilayah Nasional Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) Budi Situmorang mengatakan penyelenggaraan Sail Danau Toba itu baik, karena memulihkan kerusakan lingkungan maupun sosial masyarakat Danau Toba, Sumatera Utara. Namun hal tersebut sifatnya hanya sementara, setelah kegiatan itu terlaksana, masyarakat lupa dan kerusakan kembali terjadi.

Oleh karena itu ia berharap agar masyarakat punya rasa memiliki Danau Toba, sehingga kerusakan lingkungan di salah satu kawasan pariwisata andalan Provinsi Sumatera Utara itu tidak terjadi.

Sense of belonging jauh lebih penting daripada sekedar menyelenggarakan Sail Danau Toba,” kata dia dalam Diskusi Tokoh Kawasan Danau Toba ‘Perwujudan Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional Danau Toba (Perpres No. 81 Tahun 2014’ di Hotel Alia, Jalan Matraman Raya, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (28/11).

Budi menjelaskan penyelenggaraan Sail Danau Toba sifatnya hanya perayaan semata, karena sebenarnya hal serupa senantiasa dilaksanakan setiap tahun dalam bentuk Pesta Danau Toba. Bahkan tempat pelaksanaannya pun terus berganti, dari satu kabupaten ke kabupaten lainnya.

“Tapi setelah itu, ya meredup lagi,” ujar dia.

Ia pun mengajak agar masyarakat Suku Batak dapat melihat ke daerah Jawa ataupun Bali, dimana masyarakatnya dapat lebih merawat wilayahnya. Sehingga jauh dari kerusakan lingkungan. “Artinya, masyarakat Suku Batak ini harus belajar lebih perhatian lagi,” tutur dia.

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home