Loading...
DUNIA
Penulis: Saut Martua Amperamen 19:30 WIB | Selasa, 06 Juni 2017

Ratusan Imam Tolak Salatkan Jenazah Pelaku Serangan London

Polisi dan ambulans bersiaga di sisi selatan Jembatan London, Sabtu (4/6). (Foto: bbc.com)

LONDON, SATUHARAPAN.COM - Lebih dari 130 pemimpin agama Islam menolak untuk menyalatkan jenazah teroris yang ambil bagian dalam serangan Jembatan London hari Sabtu (03/06), sebuah keputusan yang dianggap "belum pernah terjadi sebelumnya" karena ritual tersebut biasanya dilakukan pada jenazah, tidak peduli tindakan masa lalunya.

Para imam dan pemimpin agama sepakat untuk tidak mengucapkan doa dan mendesak para pemimpin lainnya untuk bergabung dengan mereka. Keputusan tersebut dibuat saat para pemimpin komunitas Muslim menyatakan mendukung upaya untuk melaporkan ekstremisme di lingkungan mereka.

"Kami, sebagai imam Muslim dan pemimpin agama, mengutuk serangan teror baru-baru ini di Manchester dan London dengan cara yang paling kuat," kata para pemimpin Muslim dalam sebuah pernyataan, dilansir dari foxnews.com.

"Datang dari berbagai latar belakang, dan dari seberang Inggris. Merasakan rasa sakit yang dirasakan seluruh bangsa, kami telah berkumpul untuk mengungkapkan rasa terkejut dan amarah atas pembunuhan berdarah dingin ini. Kami sangat terluka sehingga serentetan serangan teror telah dilakukan di negara kami sekali lagi oleh pembunuh yang berusaha mendapatkan legitimasi agama atas tindakan mereka. Kami berusaha untuk mengklarifikasi bahwa tindakan tercela mereka tidak memiliki legitimasi atau simpati kami. "

Menlu AS, Rex Tillerson, memuji langkah tersebut. Dia mengatakan bahwa dia merasa disemangati oleh para imam dan mengatakan bahwa keputusan tersebut berarti mereka mengutuk jiwa penyerang.

Mak Chishty, pejabat kepolisian London, mengatakan, menurut The Guardian, bahwa inilah saatnya bagi umat Islam untuk "melawan terorisme, ekstremisme dan kebencian yang di tengah komunitas saat ini."

Chishty mengatakan, "Adalah kewajiban Islam pada setiap Muslim untuk setia kepada negara tempat mereka tinggal. Kami sekarang mengajukan pertanyaan untuk memahami bagaimana ekstremisme dan kebencian telah terjadi di beberapa elemen masyarakat kita sendiri. "

Kelompok ekstremis ISIS telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan pada hari Sabtu malam yang dimulai di London Bridge, kemudian berlanjut di jalanan di sekitar Borough Market. Sebanyak tujuh warga sipil terbunuh oleh serangan itu.

Sebelumnya The Atlantic melaporkan, para imam masjid juga menolak menyalatkan jenazah pelaku serangan bom bunuh diri di Manchester. Lebih dari seminggu jenazah tersebut tidak dimakamkan karena tidak ada yang bersedia memimpin doa pemakaman.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home