Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Dewasasri M Wardani 12:40 WIB | Kamis, 21 Agustus 2014

Rehab Mangkrak, Siswa SMAN 95 Numpang Belajar di SD

Rehab SMAN 95 Kalideres, Jakarta Barat mangkrak, siswa menumpang belajar di beberapa SD. (Foto: beritajakarta.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 95, Kalideres, Jakarta Barat, hingga kini masih menumpang belajar di beberapa gedung SD, lantaran rehabilitasi gedung sekolah yang berlokasi di Jalan Satu Maret No 49 Kalideres belum rampung. Pekerjaan rehabilitasi yang baru 50 persen tersebut hingga kini tak jelas lagi kelanjutannya, karena sejak delapan bulan lalu dihentikan.

"Janji dari Dinas Pendidikan gedung sekolah pascarehabilitasi total gedung tahap pertama dengan anggaran diperkirakan Rp 18 miliar sudah dapat ditempati awal Januari 2015. Tapi, melihat kondisinya, mustahil ditempati. Soal anggaran pengerjaan gedung tersebut saya tidak tahu, namun setahu saya dilakukan dua tahap," kata Kepala Sekolah SMAN 95, Herman Syafri, Rabu (20/8).

Ia pesimistis gedung berlantai empat tersebut dapat ditempati awal Januari 2015, mengingat sudah delapan bulan proyek gedung tersebut mangkrak, terbengkalai. Akibatnya, hingga kini 892 siswanya terpaksa menumpang belajar di gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN), yaitu, kelas X di SDN 03 Pegadungan, kelas XI di SDN 05 Pegadungan, serta kelas XII di SDN 02 dan 04.

“Tak hanya waktu belajar siswa yang berubah dari pagi ke siang hari, penjadwalan jam mengajar guru pun harus diatur ulang. Sebab, tidak mungkin guru berpindah lokasi setiap kali pindah jam,” ucap Herman.

Hasil pantauan beritajakarta.com, rehabilitasi total bangunan gedung sekolah berlantai empat yang terbagi tiga bagian itu, masih setengah jadi. Meski hanya lantai empat yang belum dikeramik, konstruksi bangunan masih kasar. Dinding gedung masih berupa tembok semen.

Genting atap dan dak semen di balkon tiap lantai juga belum terlihat sempurna. Lapangan upacara sekolah masih berupa tanah, dan ditumbuhi rumput kering. Sementara itu, bangunan lama di samping proyek yang tidak tersentuh, digunakan sebagai ruang tata usaha. Di ruang yang terbatas itu terlihat banyak tumpukan dokumen sekolah.

Terkait hal itu, Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Sudin Pendidikan Menengah (Dikmen) Jakarta Barat, Alex Usman mengatakan, masalah rehab total gedung sekolah tersebut merupakan kewenangan Dinas Pendidikan DKI. “Tugas kami hanya sebatas melakukan monitoring. Setahu saya, untuk anggarannya termin kedua sudah diajukan, dan dalam proses di Unit Pelayanan Pengadaan (ULP). Mudah-mudahan September dananya cair agar pengerjaan dapat dilanjutkan dan tuntas akhir Desember ini,” Alex menegaskan.

Sementara itu, Kepala Bidang Sarana dan Prasana (Sarpras) Disdik DKI, Sarjoko, belum bisa dikonfirmasi ketika berita ini diturunkan, karena ponselnya tidak bisa dihubungi. (beritajakarta.com)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home