Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 12:02 WIB | Selasa, 30 September 2014

Restoran "ISIS" di New York

Pemiliknya seorang Kristen Koptik; Mesir. Nama itu diambil dari nama perempuan, cinta pertamanya; Dia berniat mengganti nama
Michil Gadalla di depan bisnis restourannya, ISIS Hookah Lounge di New York. (Foto: dari New York Daily News.)

NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Sebuah restoran di New York menggunakan nama “ISIS” dan menjadi perhatian bagi warga di kota itu. Namun demikian, di tempat itu tidak ada tindakan barbar, apalagi memancung kepala.

Media setempat, New York Daily News, memberitakan bahwa tempat yang bernama ISIS Hookah Lounge itu tidak ada hubungannya dengan ISIS (Islamic State of Iraq and Syria atau Negara Islam Irak dan Suriah/NIIS). Sebaliknya nama dan pengelolaan restouran itu justru dari semangat cinta dan damai.

ISIS Hookah Lounge yang terletak di Jalan Steinway  itu milik dan dikelola oleh seorang Kristen Koptik dari Mesir, Michil Gadalla, dan dia tidak terkait dengan militant ISIS yang dikenal brutal dan haus darah.

"Mereka adalah teroris,  orang yang mengerikan," kata Gadalla kepada Daily News. Mereka memberikan reputasi buruk untuk bisnis saya."

Kelompok jihad  ISIS belum ada ketika Gadalla membuka hookahnya pada tahun 2010. Nama yang dipilih itu terkait dengan  cinta pertamanya pada seorang perempuan Mesir  yang ditemuinya dekade lalu di Tanah Airnya, Mesir.  Namun Isis juga berarti nama bagi seorang dewi Mesir.

Dengan digunakannya mana “ISIS” itu, banyak orang yang menyelidik. “Anda akan melihat bahwa hal ini tidak ada hubungannya dengan orang-orang gila itu,” kata seorang wartawan.

Sebelumnya, tak  banyak  orang menaruh perhatian pada bar hookah itu, namun setelah pemberitaan tentang ISIS atau NIIS, perhatian mulai tertuju pada bar itu. Tiap hari, orang yang lewat secara teratur berhenti dan melongo melihat papa nama itu, dan mengambil foto.

Adele Mineo, seorang warga yang pertama kalinya dia berjalan melewati tempat Gadalla itu mengatakan, "Anda melihat itu dan mulai berpikir, Mengapa disebut demikian?"Kata Mineo, dari Long Island. "Ini soal waktu yang buruk, kurasa."

 Gadalla tengah mempertimbangkan perubahan nama bagi bisnisnya, karena khawatir reputasi buruk terkait kelompok jihad ISIS di mana dia “berbagi” nama.

“Saya ingin mengubah nama itu, tapi terlalu mahal," katanya. "Untuk itu perlu  biaya US$ 8.000 hanya untuk mengubah papa nama."

Bar hookah milik Gadalla itu bukan satu-satunya tempat di New York yang menyandang nama yang sama dengan kelompok jihad yang dikecam secara internasional.

Sebuah gedung apartemen mewah di Upper East Side disebut sebagai Kondominium ISIS. Seorang penghuni  dari bangunan 32 unit itu mengatakan berencana untuk menyarankan perubahan nama papan kondominium itu.

"Bagaimana bisa, dan entah bagaimana, kita terhubung dengan mereka?" kata dia. "Itu kutukan yang buruk."


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home