Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Yan Chrisna 20:58 WIB | Senin, 08 April 2013

Ribuan Rumah di Kawasan Danau Sentani Terendam

foto: Tabloidjubi

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Sudah lebih dari sebulan, ribuan rumah di daerah Jayapura terendam air. Rumah-rumah yang terendam berada di pinggiran dan pulau-pulau sekitaran Danau Sentani. Sejak 1 Maret hingga 6 April 2013 air merendam kawasan di empat distrik di Kabupaten Jayapura dan satu distrik di Kotamadya Jayapura, demikian rilis yang dikeluarkan Forum Penyelamatan Danau Sentani (FPDaS), Senin (8/04).

Naiknya permukaan air hingga 200 cm di Danau Sentani ini mengakibatkan sumur-sumur terendam, sehingga masyarakat mengalami kesulitan air bersih juga masalah mandi cuci kakus. Selain itu jutaan ikan yang di pelihara dalam keramba lepas.

FPDaS memperkirakan korban banjir ini lebih kurang 19.000 jiwa, tersebar di 24 kampung. Penyebab naiknya air Danau Sentani dianalisa karena hilangnya hutan sagu dan rawa-rawa seluas 17 hektar di kampung Netar, kampung Harapan, Telaga Ria dan Telaga Maya akibat ditimbun tanah bongkaran proyek pelebaran jalan nasional Abepura ke Sentani.

Selain itu, adanya penebangan hutan alam yang terus menerus tanpa kontrol dalam rangka pembuatan kebun tradisional di sekitar pegunungan Cyclop. Penebangan membuat tanah longsor yang akhirnya mengendap di pinggiran danau hingga mempersempit luas danau.

Forum Penyelamatan Danau Sentani, berharap agar Danau Sentani dikelola secara profesional dan bertanggung jawab. Semua aktivitas di sekitar danau harus ditertibkan dan sebaiknya kegiatan pembangunan yang menghasilkan limbah ke Danau Sentani dihentikan.

FPDaS akan mendorong keluarnya Peraturan Daerah Kabupaten Jayapura tentang pengelolaan Danau Sentani yang berkelanjutan, dan juga mendorong berdirinya sebuah wadah khusus milik pemerintah yang fokus mengelola Danau Sentani.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home