Loading...
INSPIRASI
Penulis: Tjhia Yen Nie 00:00 WIB | Selasa, 18 Februari 2014

Roda Kehidupan

Kadang di atas, kadang di bawah (foto: istimewa)

SATUHARAPAN.COM – Suatu  hari seorang anak 12 tahun disuruh ibunya  untuk meminjam uang ke tempat tantenya. ”Jangan lupa pulangnya langsung beli beras, beras sudah habis,” pesan ibunya. Sesampainya di sana dengan bersepeda, cacianlah yang dia terima. Sebab menurut keluarga tantenya, ayahnya masih memiliki utang yang belum lunas.  Di tengah makian sepupu dan Om, Si Tante memberikan uang kepada anak tersebut. Dia langsung pulang dengan meneteskan air mata.

Itu adalah perjalanannya yang terakhir menggunakan sepeda, sampai akhirnya dia menggunakan sepeda lagi setelah menikah dan memiliki anak yang minta diajarkan bersepeda.  Kejadian itulah yang memacu dia meninggalkan rumah orangtuanya untuk tinggal di tempat lain supaya bisa mengurangi jatah satu mulut dalam keluarga.  Kejadian itu pulalah yang membuat dia belajar keras supaya hinaan tidak terulang lagi dalam hidupnya.

Seperempat abad kemudian, roda kehidupan berputar.  Suatu hari Si Tante sakit parah, anak itu menjenguknya di rumah sakit. Dan Tante bertanya, ”Bagaimana hidupmu terlihat tenang, lihatlah saya yang semakin tua, semakin penyakitan, dan semakin miskin!”  Anak itu menjawab, ”Karena saya hidup dengan berpegang kepada Allah. Dialah yang membuat saya tenang.”

Beberapa tahun lalu, rumah tangga anak laki-laki Si Tante hancur, sang istri meninggalkannya begitu saja dengan seorang balita. Setengah tahun lalu, Si Tante kehilangan anak perempuan yang mengurusnya.  Bagaimana bisa orangtua yang sakit, tetapi anak yang meninggal dahulu?

Hari ini Si Tante kehilangan suami yang mendampinginya selama puluhan tahun.  Dengan duduk di kursi roda, dia terdiam meneteskan airmata.  Pengurusan jenazah diorganisir suatu lembaga yang menolong orang-orang miskin.  Tidak ada pilihan, tidak ada penawaran.  Si Tante menatap mata anak itu dengan duka mendalam, anak tersebut hanya dapat mengelus punggung Si Tante.

Dan anak itulah yang sekarang menulis kisah ini.

Editor: ymindrasmoro

Email: inspirasi@satuharapan.com


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home