Loading...
RELIGI
Penulis: Bayu Probo 16:56 WIB | Selasa, 03 Maret 2015

Rumah Masa Kecil Yesus Telah Ditemukan?

Rumah masa kecil Yesus adalah batu-batu yang dipahat. Mirip rumah-rumah di daerah Kapadokia Turki.
Gua di bawah gereja Kabar Baik, Nazaret, diklaim Prof Ken Dark sebagai rumah masa kecil Yesus Kristus. (Foto: Ken Dark)

SATUHARAPAN.COM – Rumah masa kecil Yesus mungkin telah ditemukan di bawah susteran Sisters of Nazareth di Nazaret, Israel, menurut arkeolog Ken Dark.

Lokasi penggalian terletak di bawah biara itu sudah dikenal sejak 1880 oleh para suster di situ, tetapi tidak pernah dilakukan ekskavasi sampai Proyek Arkeologi Nazaret mulai bekerja pada 2006. Dalam Biblical Archaeology Review edisi Maret/April 2015, Ken Dark, Direktur Proyek Arkeologi Nazareth, tidak hanya menggambarkan sisa-sisa rumah itu sendiri, tetapi mengeksplorasi bukti yang menunjukkan bahwa puing-puing itu sebenarnya tempat Yesus menghabiskan masa kecilnya.

Bagian lain rumah.

Penggalian mengungkapkan rumah abad pertama yang sebagian dipahat dari batu alami dan sebagian dibangun dengan dinding batu. Banyak fitur asli rumah itu masih utuh, termasuk pintu dan jendela. Juga ditemukan di situs tersebut adalah makam, sumur dan, kemudian, sebuah gereja Bizantium.

Sisa-sisa itu dikombinasikan dengan deskripsi yang ditemukan peziarah abad ketujuh De Sanctis Locus, yang menyatakan bahwa pelataran yang ditemukan di bawah biara kemungkinan adalah rumah Yesus di Nazaret. Bukti arkeologi dan geografis dari Church Annunciation—Gereja Kabar Baik, Marion International Center dan Sumur Maria bersama-sama menunjukkan bahwa lokasi ini mungkin Yesus beralih dari seorang bocah menjadi pria dewasa.

Nahal Zippori

Ken Dark, Guru Besar Universitas Reading, Inggris, juga membahas hubungan antara rumah masa Yesus, orang Nazaret, dan situs penting Sepphoris. Banyak pakar setuju bahwa Sepphoris adalah kota yang menyediakan pekerjaan pertukangan bagi Yusuf dan Yesus. Juga, banyak pengalaman budaya yang penting. Namun, Ken Dark percaya bahwa Nazaret adalah kota yang lebih besar daripada yang secara tradisional dipahami. Dan, di Nazaret, identitas Yahudi yang kuat, berbeda dengan kota Sepphoris yang sangat dipengaruhi kebudayaan Romawi. Hal ini sebagian didasarkan pada hasil survei tentang wilayah Nahal Zippori yang memisahkan Sepphoris dan Nazaret secara geografis. (biblicalarchaeology.org/nbcnews.com)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home