Loading...
BUDAYA
Penulis: Sabar Subekti 14:45 WIB | Kamis, 07 April 2016

Rusia: ISIS Jual Barang Arkeologi Jarahan Melalui Turki

Barang-barang koleksi museum di Palmyra, Suriah yang rusak, pada 31 Maret lalu. Kota ini dikuasai ISIS dan kemudian direbut oleh pasukan pemerintah Suriah. (Foto-foto: dari Rusia Today)

NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Kota Gaziantep di Turkli menjadi pusat perdagangan yang digunakan oleh Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS) untuk menjual benda cagar budaya yang dicuri dari Suriah dan Irak.

Pernyataan itu disampaikan dalam surat resmi Duta Besar Rusia untuk PBB, Vitaly Churkin, kepada Dewan Kemanan PBB, hari Rabu (6/4), seperti diberitakan situs Russia Today.

"Benda antik dari Suriah dan Irak diekspor oleh ekstremis sebagian besar melalui wilayah Turki. Pusat utama penyelundupan barang-barang warisan budaya itu adalah kota Turki, Gaziantep, di mana barang curian yang dijual di lelang secara ilegal dan kemudian dijual melalui jaringan toko-toko antik dan di pasar lokal, Bakırcılar Carsisi (di Jalan Eski Saray, distrik Sekeroglu)," kata dia dalam suratnya.

Menurut Churkin, sekitar 100.000 situs budaya warisan dunia saat ini dikuasai NIIS atau ISIS, termasuk 4.500 situs arkeologi, sembilan di antaranya masuk Daftar Warisan Dunia UNESCO. Utusan Rusia itu juga mengklaim bahwa keuntungan dari perdagangan ilegal barang-barang antik dan peninggalan arkeologi oleh ISIS bernilai antara 150 dan 200 juta dolar Amerika Serikat per tahun.

Unit Khusus

Menurut Churkin, ISIS memiliki unit khusus untuk menangani barang-barang antik yang dipimpin oleh komandan Abu Sayyaf al-Irak, bagian yang disebut Departemen Sumber Daya Alam yang didirikan oleh kelompok teror itu. Dia juga mengendalikan operasi perdagangan minyak.



Menurut Churkin, penyelundupan baru bermunculan di perbatasan antara Turki dan Suriah, dengan "banyak barang" yang dikirim oleh perusahaan transportasi Turki.

"Artefak yang diselundupkan (perhiasan, koin, dll) tiba di kota-kota Turki seperti Izmir, Mersin dan Antalya, di mana wakil-wakil dari kelompok kriminal internasional bisa mendapatkan dokumen palsu tentang asal-usul benda antik itu," kata dia.

Penjualan Online

Penjualan barang-barang tersebut, menurut kutipan Russia Today, biasanya dilakukan melalui lelang online seperti eBay, serta toko online khusus, termasuk vauctions.com, ancients.info, vcoins.com, trocadero.com dan auctionata.com.

Diplomat itu mengatakan bahwa penyelundup menggunakan langkah rahasia yang menutupi identitas dan lokasi penjual.

Sementara itu, Russia Today mengaku memperoleh bukti yang menjelaskan pasar gelap barang antik dan rute transit melalui Turki oleh jihadis.

Menurut catatan dari anggota Unit Perlindungan Kurdi (YPG) diserahkan kepada Russia Today, militan ISIS meminta penjaga perbatasan Turki untuk membantu penjual barang kuno Suria ke Turki untuk tujuan saling menguntungkan.

Menurut Russia Today, bunyinya: "Untuk saudara yang bertanggung jawab pada perbatasan, harap membantu perjalanan saudara Hussein Hania Sarira melalui post Anda bersama dengan pria asal Turki, pedagang artefak, untuk tujuan bekerja dengan kami di departemen artefak di Kementerian Sumber Daya Alam. Semoga Allah memberkati Anda, saudara kekasih Abu Uafa At-Tunisi."

Di kota Shaddadi, Provinsi Hasakah, Suriah, wartawan Russia Today juga menjumpai potongang benda arkeologi, fragmen berbagai pot keramik. Barang itu ditinggalkan di sebuah terowongan tempat militan ISIS  melarikan diri. Banda itu ditemukan oleh pasukan YPG setelah mereka membebaskan Shaddadi dari jihadis pada bulan Februari 2016.

Tidak ada yang tahu di mana benda itu berasal, tetapi pejuang Kurdi juga menemukan peta tua di Perancis, yang menjunjuk masa kolonial dan alasan penggalian.

eBay Tudak Tahu

Utusan Rusia itu berulang kali menuduh Turki mendukung ISIS dengan membeli minyak dari kelompok tersebut. Namunm menurut Reuters, para pejabat Turki tidak bersedia memberikan komentar atas tuduhan itu.

Hubungan Turki dan Rusia dalam ketegangan sejak Turki menembak jatuh sebuah pesawat tempur Rusia di dekat perbatasan Suriah November tahun lalu.

"Baru-baru ini ISIS memanfaatkan potensi media sosial lebih banyak dan lebih sering sehingga dapat memotong perantara dalam menjual artefak langsung ke pembeli," katanya.

Menurut Reuters, eBay mengatakan pihaknya tidak mengetahui tuduhan bahwa telah digunakan untuk menjual barang-barang hasil jarahan.

"eBay telah benar-benar tidak berminat memiliki daftar barang haram budaya atau sejarah yang muncul di platform kami," katanya. "Saat ini kami sedang menelusuri klaim dari surat ini," katanya seperti dikutip Reuters

"Untuk saat ini, kami tidak mengetahui adanya bukti langsung daftar  untuk item itu di eBay yang dihasilkan dari penjarahan oleh ISIS atau kegiatan serupa," tambahnya.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home