Loading...
DUNIA
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 07:49 WIB | Selasa, 25 Oktober 2016

Rusia Tidak Sedang Pertimbangkan Gencatan Senjata

Ilustrasi. Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Marc Ayrault (tengah) mengunjungi kamp pengungsi di distrik Gaziantep, Kili, tenggara Turki, 23 Oktober 2016. Menlu Prancis meminta masyarakat internasional melakukan berbagai upaya untuk mengakhiri pembataian di kota Aleppo, Suriah, setelah pertempuran kembali meletus menyusul pengumuman gencatan senjata 72 oleh Rusia. (Foto: AFP)

MOSKOW, SATUHARAPAN.COM - Rusia mengatakan pada Senin (24/10) pihaknya tidak sedang mempertimbangkan gencatan senjata baru di kota Suriah Aleppo setelah gencatan senjata singkat berakhir pada akhir pekan.

“Pertanyaan mengenai pembaruan jeda kemanusiaan tidak relevan sekarang,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Sergei Ryabkov kepada kantor berita Interfax dalam komentar resmi pertama dari pihak Moskow terkait mengapa pihaknya tidak memperpanjang gencatan senjata lebih lanjut.

Pertempuran sengit kembali meletus pada Sabtu (22/10) selepas berakhirnya gencatan senjata tiga hari yang dideklarasikan sekutu pemerintah, Rusia.

Untuk memperbarui gencatan senjata, “musuh kami harus memastikan kelompok-kelompok antipemerintah, yang terutama menyabotase evakuasi medis yang seharusnya berlangsung selama jeda kemanusiaan, bersikap sepantasnya,” kata Ryabkov.

Dia mengecam koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS), mengatakan bahwa koalisi mengkritik Damaskus dan Moskow bukannya “menggunakan pengaruhnya kepada oposisi, pemberontak.”

“Selama tiga hari terakhir, apa yang dibutuhkan tidak terwujud,” katanya.

Kremlin menyebut gencatan senjata kemanusiaan sebagai “manifestasi iktikad baik,” seiring meningkatnya kritik terhadap pihaknya atas pengeboman di wilayah Timur Aleppo yang dikuasai pemberontak guna mendukung operasi rezim di kota itu. (AFP)

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home