Loading...
DUNIA
Penulis: Melki Pangaribuan 12:52 WIB | Jumat, 26 Agustus 2016

Sadiq Khan Kritik Larangan Burkini di Prancis

Wali kota London, Sadiq Khan. (Foto: Dok Satuharapan.com)

LONDON, SATUHARAPAN.COM - Wali kota London, Sadiq Khan, mengkritik larangan baju renang Islam burkini di Prancis ketika dia berkunjung ke Paris pada hari Kamis (25/8) untuk melakukan pembicaraan dengan wali kota Paris.

Khan, wali kota Muslim pertama ibu kota negara Barat, akhirnya buka suara setelah sekitar 30 kota Prancis melarang burkini, memicu perdebatan sengit tentang hak-hak perempuan dan paham sekularisme.

"Saya berpikir siapa pun tidak seharusnya memberitahu wanita tentang apa yang mereka bisa dan tidak bisa kenakan. Hentikan sepenuhnya. Sesederhana itu," katanya kepada surat kabar London Evening Standard.

"Saya tidak berpikir itu benar. Saya tidak mengatakan bahwa kami sempurna, tapi salah satu kegembiraan dari London adalah bahwa kami tidak hanya mentolerir perbedaan, kami menghormatinya, kami menerimanya, dan kami merayakannya."

Pengadilan tertinggi pemerintahan di Paris pada hari Kamis mempertimbangkan langkah hukum terhadap larangan di salah satu kota, Villeneuve-Loubet, dekat Nice di Prancis selatan.

Khan akan mengadakan pembicaraan dengan Wali kota Paris Anne Hidalgo meliputi dampak dari keputusan Inggris meninggalkan Uni Eropa pada Juni dan juga perdagangan serta keamanan.

AS Imbau Warganya

Di tempat terpisah, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menganjurkan kepada warganya yang berkunjung ke Prancis untuk mematuhi Undang-Undang (UU) setempat setelah beberapa kota pantai memberlakukan larangan mengenai pakaian renang burkini termasuk kerudung Muslim.

Juru bicara Deplu AS, Elizabeth Kennedy Trudeau, hari Rabu (24/8)  mengatakan bahwa “kalau mereka melanggar UU setempat, meskipun tidak mengetahuinya, mereka bisa diusir, ditangkap atau dipenjara”.

"Warga AS disarankan untuk mematuhi hukum setempat terlepas dari negara manapun yang mereka kunjungi. Tapi khususnya peraturan sangat lokal ini, saya akan merujuk Anda kepada Prancis,” katanya.

AS telah menyampaikan keprihatinan mengenai langkah-langkah yang diambil di Prancis mengenai pakaian Muslim khususnya larangan mengenai penutup seluruh wajah di tempat-tempat umum.(AFP)

Gambar foto seorang wanita mengenakan legging, tunik (jubah gaun pendek) dan jilbab yang sedang berbaring di pantai memicu perdebatan setelah empat polisi di Nice, Prancis menggelilingginya. Diduga kuat polisi itu meminta wanita tersebut melepaskan burkininya - baju renang Muslim yang menutupi seluruh tubuh hingga kepala, seperti diberitakan alarabiya.net, hari Rabu (24/8). (Foto: Dok. Akun Twitter @_elena)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home