Loading...
RELIGI
Penulis: Endang Saputra 11:43 WIB | Sabtu, 22 November 2014

Said Aqil: Masa Depan Umat Islam Dunia Ada di Indonesia

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siraj. (Foto: Endang Saputra)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM -  Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siraj mengatakan hampir setiap minggu PBNU menerima tamu dari luar negeri. Tamu yang datang belakangan ini di antaranya Duta Besar Prancis dan Swedia. Mereka tertarik pada Islam di Indonesia.

Menurut Said Aqil, mereka selalu bertanya tentang cara umat Islam Indonesia yang mayoritas mengajak dan mengamalkan sikap toleran kepada yang minoritas, juga mengutuk terorisme.

“Biasanya yang mayoritas itu semaunya sendiri,” kata Said Aqil, dalam pidato pembukaan Konferensi Besar Fatayat NU di Aula Gedung Kemenag RI, Jakarta, Jumat (21/11).

Dalam hal ini, menurut Kiai Said, tamu-tamu tersebut mengapresiasi umat NU yang berjumlah 70 juta selalu bersikap moderat dan mengutuk kekerasan. “Apa yang bisa kita harapkan dari kemajuan Islam di Timur Tengah?” tanyanya.

Karena, kata Said, di Timur Tengah tiap hari bom meledak, tiap hari ada yang meninggal. "Apa yang diharapkan dari negara yang tidak damai dengan sebangsanya sendiri? Insya Allah kemajuan masa depan ada di umat Islam Indonesia. Umat Islam Indonesia itu ada di NU,” kata dia.

Peran NU selama ini selalu menjadi penengah. NU sudah empat kali menjadi mediator perdamaian berbagai kelompok di Afghanistan, menjadi mediator Suni dan Syiah di Irak, begitu juga di Indonesia.

“Contohnya waktu jemaat HKBP diusir di Ciketing, Bekasi, saya turun,” dia mencontohkan.

Di ujung pidato, kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla yang hadir pada kesempatan itu, kiai yang akrab disapa Kang Said itu meminta untuk menyampaikan kepada Presiden Joko Widodo menjadikan tanggal 22 Oktober sebagai hari santri nasional.

Menurut dia, tanggal 1 Muharam itu biarkan menjadi tahun baru umat Islam seluruh dunia, sementara untuk konteks perjuangan Indonesia yang berkaitan dengan para santri adalah 22 Oktber tersebut.

Pada tanggal tersebut, Said menambahkan, ada Resolusi Jihad yang dikeluarkan Rais Akbar NU KH Hasyim Asyari. Resolusi itu memicu peperangan habis-habisan rakyat Jawa Timur untuk menghadang NICA masuk Surabaya. (nu.or.id)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home